Trauma karena kecelakaan dan olahraga dengan kontak fisik yang intens bisa menyebabkan cedera parah pada area-area tubuh tertentu termasuk cedera lutut. Robekan meniskus bisa terjadi akibat cedera olah raga sepak bola, futsal, bola basket dan olah raga lainnya. Cedera ini dapat menyebabkan rasa nyeri, pembengkakan, dan rasa mengunci pada sendi lutut. Jika tidak dilakukan tindakan, meniskus yang robek ini akan dapat menyebabkan kerusakan pada permukaan sendi yang licin. Dampak kontak fisik dari gerakan-gerakan dalam olah raga ini juga dapat menyebabkan dislokasi, patahan, dan robekan yang memerlukan operasi/ pembedahan. Tindakan yang dilakukan sedini mungkin dapat menyelamatkan sendi dari kerusakan
Saat ini masyarakat tidak perlu khawatir akan penanganan akibat cedera tersebut, karena bisa dilakukan dengan metode minimal invasive yaitu dengan Artroskopi yang lebih aman dan cepat
Artroskopi (juga disebut operasi artroskopi atau lubang kunci) adalah prosedur bedah minimal invasif pada sendi di mana pemeriksaan dan kadang-kadang pengobatan dilakukan dengan menggunakan artroskop, endoskop, atau tabung fleksibel dengan cahaya dan kamera yang melekat pada alat tersebut yang dimasukkan ke dalam sendi melalui sayatan kecil. Operasi minimal invasif memiliki banyak manfaat. Dokter dapat memotong sendi, memperbaiki kerusakan dan robekan, dan meningkatkan fungsi sendi, semua melalui lubang kunci kecil ini. Manfaat lain dari menjalani bedah minimal invasif adalah:
- Anestesi lokal dapat digunakan sebagai pengganti anestesi umum, menurunkan risiko komplikasi
- Sayatan kecil berarti jahitan yang lebih sedikit dan bekas luka yang lebih kecil
- Waktu pemulihan jauh lebih singkat sehingga Anda dapat sesegera mungkin kembali berolahraga.
- Risiko lebih rendah secara umum, artinya lebih aman daripada operasi terbuka untuk kebanyakan orang
- Efek samping yang tidak menyakitkan selama pemulihan
Artroskopi penting karena operasi ini merupakan alat diagnosis yang lebih akurat dibandingkan dengan pencitraan (X-ray, Ct Scan, MRI). Selain itu, dengan artroskopi, dapat dilakukan diagnosis dan terapi secara bersamaan. Cedera ACL (anterior cruciate ligament), yang merupakan ligament pada bagian tengah sendi lutut dan beguna untuk menjaga stabilitas sendi lutut juga merupakan kelainan yang sering ditemukan dan dapat diterapi dengan tindakan artroskopi.
Rekonstuksi rawan sendi juga merupakan tindakan artroskopi yang sedang berkembang saat ini, sebagai usaha untuk tetap mempertahankan sendi lutut asli. Mulai dari usaha meratakan kembali permukaan rawan sendi yang rusak, tindakan micro fracture dengan membuat lobang pada pemukaan tulang yang rawan sendinya rusak agar sel sel muda di dalam tulang dapat keluar dan membentuk rawan baru, dan tindakan rekonstruksi rawan sendi lainya yang dilakukan secara minimal invasive dengan artroskopi.
Osteoartritis merupakan kerusakan sendi yang sering terjadi pada pasien usia tua. Sendi menjadi nyeri, bengkak, kaku, tidak stabil , dan membengkok. Permukaan rawan sendi yang menutupi tulang menipis atau hancur sama sekali menyebabkan permukaan sendi tidak rata dan mengalami pengapuran. Pada osteoarthritis, tindakan artroskopi akan sangat membantu jika terdapat benda asing berupa rawan sendi yang lepas di dalam sendi (loose body) yang mengakibatkan gangguan gerakan sendi, atau kerusakan meniscus akibat proses degeneraif, dengan cara meratakan kembali meniskus yang rusak.
Artikel ditulis oleh dr. Pradhana Wijayanta, Sp.OT (Dokter Spesialis Ortopedi dan Traumatologi di Rumah Sakit EMC Tangerang).
Untuk informasi lebih lanjut dan pendaftaran, dapat menghubungi Ekha (0878 8989 0102) Call/SMS/WA.