Menjaga imunitas atau daya tahan tubuh merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mencegah penularan virus dan penyakit termasuk COVID-19. Menurut dr. Sentot Handoko, Sp.GK, dari Rumah Sakit EMC, untuk menjaga imunitas tubuh, kita perlu memenuhi nutrisi harian kita. Karena, jika nutrisi dalam tubuh menurun, antibodi juga otomatis akan menurun. Tubuh membutuhkan makronutrien dan mikronutrien untuk menciptakan antibodi yang cukup agar bisa melawan bakteri, virus, dan antigen lainnya.
Apakah kita perlu mengonsumsi suplemen lain untuk menjaga imunitas tubuh?
Jika tubuh sudah terpenuhi dengan makronutrien seperti buah dan sayuran, sebaiknya kita tidak perlu mengonsumsi suplemen atau multivitamin lain. Namun, jika kita hanya makan dengan porsi kecil, suplemen atau multivitamin tambahan akan diperlukan, tentunya dengan takaran yang sesuai dengan kebutuhan tubuh masing-masing orang.
Bagaimana cara agar imunitas tetap terjaga dengan baik?
Cara imunitas tubuh tetap terjaga adalah dengan memenuhi kebutuhan makronutrien dan mikronutrien. Makronutrien seperti protein harus terpenuhi sebesar 10 sampai 20 persen dari energi total, sedangkan karbohidrat harus terpenuhi sebesar 50 sampai 60 persen dari energi total, untuk lemak harus terpenuhi sampai 20-30 persen dari energi total, dan untuk multivitamin serta mineral sebaiknya dipenuhi sesuai dengan HDA. Tapi, pada kasus tertentu seperti penderita suatu penyakit atau peradangan hebat, akan diberikan dosis multivitamin dan mineral yang lebih tinggi. Khususnya untuk penderita COVID-19 kebutuhan vitamin dan mineral bisa mencapai 1000g.
Bagaimana cara kita mengetahui jika gizi kita sudah terpenuhi?
Saat kita kekurangan kebutuhan nutrisi dalam tubuh, fisik kita akan menunjukkan beberapa tanda seperti, kulit kering yang merupakan tanda kekurangan vitamin D dan zinc. Rambut yang mudah rontok menandakan tubuh kekurangan protein dan vitamin, serta tubuh yang mudah lelah menandakan kita kekurangan asupan nutrisi.
Maka dari itu, kita wajib mengikuti pedoman gizi seimbang, seperti memenuhi kebutuhan protein, lemak, dan karbohidrat. Kita juga tidak boleh makan sembarangan ataupun makan dengan porsi yang besar. Makanan yang akan kita konsumsi juga harus beraneka ragam.
Selanjutnya, kita harus memenuhi kebutuhan mikronutrien seperti Vitamin C, A, D, dan E. Di masa pandemik seperti ini, Vitamin C bisa bekerja meningkatkan sistem imunitas. Vitamin yang bisa didapat dari buah kiwi, jeruk, serta buah berwarna merah cerah ini akan meningkatkan liposit, lalu membentuk antibodi. Selain itu, Vitamin C juga akan merangsang pembentukan DNA, yang akan membentuk protein sehingga terjadi pembentukan antibodi.
Vitamin A juga memiliki banyak manfaat untuk tubuh, seperti membantu pertahanan alami tubuh untuk melawan penyakit maupun infeksi yang mengganggu kesehatan tubuh kita. Tak hanya itu, vitamin A juga diketahui sangat baik untuk membantu penglihatan seseorang menjadi lebih optimal.
Tak kalah penting, Vitamin D sangat berperan untuk pembentukan antibodi. Vitamin D bisa kita dapatkan dengan cara berjemur. Jika kita berjemur di bawah jam 9 pagi, durasi berjemur cukup hanya 20 menit. Apabila berjemur antara jam 11 pagi sampai jam 1 siang, disarankan durasi berjemur hanya 7 sampai 8 menit saja. Dengan begitu, berjemur akan menghasilkan 65 sampai 80mg Vitamin D untuk tubuh.
Vitamin E yang bisa didapatkan dengan mengonsumsi kacang-kacangan seperti almond, canola, ataupun olive oil ini berfungsi untuk antioksidan dan sangat cocok untuk dikonsumsi oleh lansia.
Selain berbagai vitamin diatas, Omega-3 dari ikan laut atau minyak ikan juga sangat bagus untuk menekan peradangan pada tubuh kita.
Bagaimana dengan mengonsumsi buah kurma, lemon, dan pisang?
Buah kurma sangat baik untuk dikonsumsi. Kurma banyak mengandung nutrisi yang baik untuk tubuh seperti karbohidrat, kalium, gula, serta vitamin. Sedangkan untuk lemon, vitamin yang dikandung memang sangat baik untuk imunitas tubuh, namun jika perut kita tidak terlalu bisa mengonsumsi makanan yang asam, sebaiknya mengurangi konsumsi lemon. Pisang juga sangat baik untuk sumber probiotik terutama untuk kita yang memiliki masalah pada lambung.
Asupan gizi yang baik untuk para pekerja.
Umumnya, working hour seorang pekerja adalah 8 jam, sedangkan pengosongan lambung biasanya sekitar 3 sampai 4 jam. Saat itu, energi akan menurun dan memberi efek pada tingkat produktivitas kerja. Maka, jika kita hendak bekerja di era new normal ini, kita harus penuhi nutrisi dengan makan gizi seimbang saat sarapan, makan siang, dan satu snack disela-sela kerja. Kita bisa mengonsumsi snack apapun, tapi penting untuk kita menghitung kembali protein, karbohidrat, dan lemak yang masuk ke tubuh agar gizi tetap seimbang.
Bagaimana cara penuhi gizi seimbang untuk penderita obesitas?
Semua orang, baik yang memiliki penyakit atau tidak tetap harus mengikuti pedoman gizi seimbang. Untuk penderita obesitas, tetap konsumsi makanan yang bergizi namun kurangi jumlah kalori, serta selalu berolahraga cukup adalah cara yang harus dilakukan agar imunitas dan kesehatan tubuh tetap terjaga.
Meskipun telah mengetahui berbagai macam nutrisi yang dibutuhkan untuk meningkatkan imunitas di atas, setiap orang tetap memerlukan panduan dari penyuluh ataupun dokter gizi agar dapat memilih makanan dengan gizi seimbang yang sesuai dengan kebutuhan tubuh masing-masing dan penyakit yang diderita. #LiveExcellently