Menurunkan Berat Badan dan Lingkar Perut dengan Akupunktur Medik

Kelebihan berat badan atau kegemukan, baik overweight maupun obesitas, adalah suatu kondisi yang ditandai dengan meningkatnya penyimpanan lemak dalam tubuh. Kegemukan berhubungan erat dengan diabetes tipe 2, hipertensi, penyakit jantung koroner, stroke, dan sebagainya. Kegemukan dapat ditunjukkan dengan pengukuran Indeks Massa Tubuh (IMT) atau Body Mass Index (BMI). Untuk Asia Pasifik, IMT  23 kg/m2 didefinisikan sebagai overweight dan  25kg/m2 sebagai obesitas. Cara mengukur IMT adalah berat badan (dalam kilogram) dibagi tinggi badan (dalam meter) yang dikuadratkan.

IMT = Berat Badan (kg) / Tinggi Badan (m)2

Selain berat badan, lingkar perut yang berlebihan juga menimbulkan risiko penyakit kardiovaskular. Untuk orang Asia, batas aman lingkar perut laki – laki adalah 90 cm, sedangkan perempuan 80 cm. Berikut adalah cara mengukur lingkar perut yang benar:

  1. Siapkan pita ukur atau meteran.
  2. Buka pakaian agar perut terlihat.
  3. Letakkan pitar ukur / meteran setinggi pusar.
  4. Tempatkan ujung meteran angka 0 pada spot setinggi pusar
  5. Lingkarkan sisa tali ke perut dan seluruh batang tubuh.
  6. Pastikan pita ukur / meteran melintang dalam posisi mendatar, tidak miring, dan tidak menekan kulit perut.
  7. Jangan sengaja mengecilkan perut.
  8. Periksa nomor pada pita meteran di mana angka 0 bertemu dengan angka terakhir yang melingkar pinggang.
  9. Angka terakhir tersebut merupakan ukuran lingkar perut anda.

Penyebab

  1. Asupan berlebih
    Apapun yang masuk ke dalam tubuh, baik itu makanan maupun minuman, yang mengandung kalori tinggi berisiko meningkatkan berat badan dan lingkar perut. Perhatikan juga cara mengolah makanan atau minuman tersebut. Misalnya makanan yang digoreng umumnya mengandung kalori lebih tinggi dibandingkan bila makanan tersebut direbus.
  1. Kurang latihan fisik
    Kurangnya latihan fisik dapat menyebabkan kegemukan karena kalori yang masuk ke dalam tubuh tidak terpakai sehingga menumpuk menjadi lemak. Latihan fisik yang dianjurkan adalah 30 menit selama 5 hari per minggu.
  1. Kurang tidur
    Tidur yang kurang dapat meningkatkan risiko kegemukan sebanyak 3 kali lipat. Pola tidur yang pendek menyebabkan peningkatan ghrelin dan menurunkan leptin. Ghrelin adalah hormon yang meningkatkan nafsu makan sedangkan leptin sebaliknya, menandakan rasa kenyang. Hal ini menunjukkan bahwa tidur yang kurang dapat menyebabkan peningkatan asupan kalori yang dapat meningkatkan risiko kegemukan.
  1. Genetik
    Beberapa teori telah dikemukakan untuk menjelaskan keberadaan gen yang rentan menyebabkan seseorang kegemukan.
  1. Pembangunan teknologi dan ekonomi
    Pembangunan teknologi dan ekonomi memengaruhi aktivitas fisik manusia. Di zaman modern ini akses untuk memperoleh berbagai hal dapat dilakukan hanya dengan menggunakan telepon genggam dan internet.
  1. Kondisi kejiwaan
    Peningkatan berat badan dan lingkar perut berhubungan dengan peningkatan kecemasan, stres, depresi, ketidakpuasan terhadap tubuh, dan keputusasaan. Ketika sedang mengalami masalah, banyak di antara kita yang melampiaskannya dengan makanan dan minuman.

Akupunktur

Peran akupunktur pada kegemukan dimulai dari menurunkan nafsu makan, memperbaiki ketidakseimbangan hormonal yang berakibat membaiknya metabolisme tubuh, meningkatkan kualitas tidur, menurunkan stres, hingga melancarkan buang air besar.

Terapi akupunktur untuk kegemukan yang sering digunakan adalah jarum. Penusukan lebih banyak dilakukan di area perut dan kaki. Terapi akupunktur dilakukan dua kali dalam seminggu. Selain jarum, dapat juga menggunakan stimulasi listrik, aquapunktur ataupun tanam benang.

Target penurunan berat badan adalah 1 – 2 kg tiap minggu. Penurunan berat badan sebaiknya tidak terlalu drastis dalam waktu singkat, karena selain berisiko terhadap kesehatan, juga akan meningkatkan risiko yo-yo effect, di mana berat badan kembali naik cepat setelah penurunan yang drastis. Penurunan secara bertahap, stabil, dan sehat sampai di berat badan yang diinginkan adalah tujuan dari akupunktur.

Artikel ditulis oleh dr. Freddy Julianto, Sp.Ak, MM (Spesialis Akupuntur RS EMC Pulomas).