Mengenal Seluk Beluk Penyakit Jantung Koroner dan Pencegahannya

Jantung adalah salah satu organ vital yang memiliki fungsi untuk mendistribusikan darah yang penuh oksigen ke seluruh tubuh, membawa nutrisi, serta mengangkut zat-zat sisa. Namun, seiring dengan semakin banyak orang yang kurang memerhatikan pola hidup sehat, kesehatan jantung mulai terganggu yang dapat memicu penyakit jantung koroner.

Bagaimana penyakit jantung koroner terjadi?

Penyakit jantung koroner terjadi karena adanya sumbatan/ penyempitan pada pembuluh darah yang membawa darah/ oksigen ke otot jantung. Prosesnya disebut aterosklerosis di mana lemak (LDL) masuk ke lapisan tengah dinding pembuluh darah.

Gejalanya penyakit jantung koroner

Paling sering adalah nyeri dada atau sesak. Pada fase awal muncul saat beraktivitas, misal berolahraga di mana otot jantung perlu nutrisi dan oksigen lebih banyak, tapi karena ada penyempitan pembuluh darah maka jantung mengalami kekurangan oksigen dan nutrisi yang menyebabkan gejala nyeri dada.

Faktor apa saja yang bisa meningkatkan risiko jantung koroner ?

Faktor yang tak bisa dimodifikasi adalah bertambahnya usia, jenis kelamin (laki-laki lebih berisiko ketimbang perempuan), dan riwayat keluarga yang pernah mengalami penyakit jantung koroner/stroke terutama pada usia muda. Faktor yang bisa diubah adalah hipertensi, diabetes, kolesterol, kegemukan, kurang aktivitas, stres, dan merokok. 

Apakah jantung koroner dapat dicegah ?

Tentu. Kendalikan faktor risiko yang bisa dimodifikasi dan lakukan skrining untuk deteksi dini. Untuk usia di bawah 40, periksa tekanan darah sekali setahun. Periksa kolesterol dan kadar gula darah 3-4 tahun sekali. Untuk usia 40 tahun ke atas, skrining kesehatan dianjurkan rutin setahun sekali. Bila dalam pemeriksaan diketahui ada risiko jantung koroner, perlu dilakukan terapi, baik dengan gaya hidup sehat maupun obat.

Mulai dari sekarang mulailah menjaga gaya hidup sehat, rutin berolahraga, jauhi stres, dan sayangi jantung Anda untuk kualitas hidup yang lebih baik.

Artikel ditulis oleh dr. Rachmat Hamonangan, Sp.PD-KKV, FINASIM, FACP, FICA (Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Kardiovaskular di RS EMC Pekayon).