Mengenal Metode TURP, Solusi Pengobatan Pembesaran Prostat

Pembesaran prostat adalah proses alamiah, namun kerap menjadi permasalahan bagi pria dewasa terutama pria berusia lanjut. Hampir 80% pria berusia diatas 60 tahun mengalami permasalahan prostat, dan untuk penanganannya terkadang dibutuhkan Tindakan operasi.

Selama ini paradigma operasi prostat pada Sebagian masyarakat menjadi sesuatu yang menakutkan dan berusahan dihindari. Resiko pembesaran prostat sangat berbahaya baik yang jinak maupun yang ganas. Ditambah dengan gejala yang ditimbulkan yang dapat mengurangi kualitas hidup. Dengan perkembangan teknologi medis dan kedokteran yang sudah sangat canggih. Operasi pembesaran prostat dapat dilakukan secara minimal invasif tanpa sayatan dengan resiko dan rasa nyeri yang lebih rendah dan waktu perawatan yang lebih singkat.

Pembesaran kelenjar prostat jinak atau bening prostatic hyperplasia adalah kelenjar prostat yang membesar dan menyebabkan sumbatan pada saluran kemih. Hampir semua laki-laki lanjut usia akan mengalami gejala gangguan berkemih akibat pembesaran kelenjar prostat, tetapi terdapat faktor-faktor yang tidak diketahui Ketika kita menalami gejala tersebut. Ganguan akibat pembesaran prostat ini mulai dirasakan gejalanya sekitar usia 60-70 thn.

Gejala pembesaran prostat?

Gejala pembesaran prostat antara lain sering merasa ingin berkemih terutama di malam hari dan tidak mampu menahan keinginan buang air kecil. Gejala lainnya adalah menetes setelah berkemih, merasa tidak tuntas berkemih, pancaran kemih yang lemah serta putus-putus dan membutuhkan waktu yang lebih lama untuk berkemih.

Apa itu Transurethral Resection of Prostate?

Transurethral Resection of Prostate (TURP) adalah prosedur operasi dengan membuang bagian dalam dari kelenjar prostat untuk mengurangi gejala gangguan berkemih akibat pembesaran prostat. Dalam operasi TURP dilakukan menggunakan bantuan teropong dan resectoscape yang dimasukan melalui saluran kencing, selanjutnya dilakukan pengikisan atau pengerokan bagian dalam prostat dengan menggunakan alat teropong dan resectoscope. Prosedur ini berlangsung sekitar 30 – 60 menit dan membutuhkan pembiusan secara spinal, namun bebas luka sayatan. Saat ini alat yang digunakan untuk memotong jaringan prostat tersebut sudah menggunakan sinar laser sehingga mengurangi efek samping pendarahan yang mungkin terjadi.

Efek samping TURP

Efek samping yang biasa dirasakan pasca Tindakan operasi TURP merasa sedikit nyeri saat berkemih, perdarahan berkala serta rasa tidak nyaman. Biasanya efek ini akan berlangsung selama 1 minggu. Untuk efek jangaka Panjang yang mungkin terjadi adalah saluran kencing yang mengecil, ejakulasi retrograde (tidak keluar air mani).

Artikel ditulis oleh dr. Johan R. Wibowo, Sp.U (Spesialis Bedah Urologi RS EMC Pulomas).