Nyeri pada area tengkuk dan bahu adalah salah satu masalah kesehatan yang cukup umum dialami banyak orang. Kondisi ini seringkali diabaikan karena biasanya akan berangsur membaik dalam beberapa hari, terlebih lagi nyeri pada tengkuk dan leher cukup jarang berkembang menjadi gejala kondisi yang lebih serius. Meski begitu, jika nyeri pada tengkuk dan bahu ini muncul dalam waktu yang lama, maka perlu dilakukan penanganan serius agar tidak merusak kualitas hidup Anda.
Penyebab terjadinya sakit pada area tengkuk dan bahu juga terkadang tidak begitu disadari karena berkaitan dengan kebiasaan sehari-hari. Nyeri tengkuk dan nyeri bahu bisa disebabkan oleh posisi tidur yang salah, postur tubuh yang kurang baik ketika bekerja di depan komputer dalam jangka waktu yang lama, otot yang terkilir, dan gerakan pada tengkuk dan bahu yang berulang seperti saat berolahraga yang menyebabkan penggunaan otot dan jaringan lunak di area tersebut menjadi berlebihan.
Secara umum, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar kasus nyeri pada tengkuk dan bahu disebabkan oleh aktivitas yang membuat area tengkuk dan bahu menjadi tegang, namun nyeri pada tengkuk dan bahu dapat pula diakibatkan oleh cedera dan beberapa permasalahan pada tengkuk, seperti permasalahan pada facet joint di bagian leher.
Tak jarang, nyeri pada punggung berasal dari permasalahan pada facet joint. Facet Joint sendiri adalah persambungan pada rongga spinal yang terletak pada bagian belakang tulang vertebrata. Persambungan ini membantu spinal untuk membengkok, berputar, dan memberi ekstensi ke segala arah. Cedera whiplash (sentakan tiba-tiba leher), memutar sambil mengangkat kepala, atau rotasi tidak sengaja ditulang belakang dapat mengiritasi facet joint. Iritasi inilah yang dapat menyebabkan kerusakan, peradangan atau distorsi dari sendi. Aus dan robeknya sendi dapat menyebabkan hilangnya tulang rawan atau degenerasi dari cakram tulang belakang. Cakram yang berfungsi sebagai bantalan runtuh, menyebabkan rasa sakit di daerah tersebut. Jika facet joint mengalami peradangan, maka dapat menimbulkan nyeri yang akan mengganggu aktivitas dan produktivitas sehari-hari. Semakin tinggi letak dari facet joint, maka akan semakin luas daerah yang mengalami nyeri.
Diagnosis dan Penanganan
Untuk mendeteksi kondisi nyeri tersebut, maka diperlukan adanya pemeriksaan fisik serta berbagai pemeriksaan penunjang sesuai dengan kondisi pasien, seperti X-ray (rontgen), CT scan (pencitraan dengan Computerize Tomografi) dan MRI (pencitraan dengan Magnetic Resonance Imaging) pada daerah cervical/leher.
Untuk menangani rasa nyeri yang timbul pada tengkuk dan bahu, dapat dilakukan terapi dengan menggunakan RF (radiofrequency) di rumah sakit EMC sebagai bagian dari metode pain management. Terapi radiofrequency sendiri adalah prosedur untuk menghilangkan rasa nyeri pada tengkuk dan bahu dengan menggunakan energi frekuensi radio untuk memanaskan dan membakar saraf penyebab nyeri sehingga menghambat kemampuan saraf untuk mengirimkan sinyal rasa sakit kepada otak. Selain itu, teknik radiofrequency juga dapat digunakan untuk membakar peradangan dalam facet joint dan memanipulasi sumber rasa sakit. Dengan terapi radiofrequency, penderita nyeri tengkuk dan bahu tidak memerlukan waktu yang terlalu lama untuk merasakan manfaat dari radiofrequency sehingga pasien bisa cepat terbebas dari permasalahan nyeri tengkuk dan bahu. Selain itu, terapi dengan menggunakan radiofrequency juga tergolong sederhana dan aman karena minim potensi terjadi komplikasi pasca tindakan.
Selain melakukan terapi radiofrequency, ada juga beberapa gaya hidup yang bisa dilakukan untuk mengurangi nyeri pada area tengkuk dan bahu, seperti berikut:
- Rajin lakukan peregangan dengan perlahan;
- hindari stres yang bisa menyebabkan otot kaku dan nyeri;
- perbaiki posisi tidur dengan bantalan tidur yang terlalu tinggi;
- duduk dengan posisi tegak saat bekerja di depan komputer;
- istirahat yang cukup.
Nah, itulah beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk menangani nyeri pada area tengkuk dan leher. Jangan tunggu nyeri semakin parah, lakukan penanganan sejak dini bersama dokter dan terapkan gaya hidup sehat agar terhindar dari penyakit yang kronis. #LiveExcellently