Manfaat dan Efek samping dari Vaksin Influenza

Influenza yang lebih dikenal dengan sebutan “Flu”, merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus RNA dari familia Orthomyxoviridae (virus influenza)

Gejala yang paling umum dari penyakit ini adalah menggigil, demam, nyeri tenggorokan, nyeri otot, nyeri kepala berat, batuk, kelemahan, dan rasa tidak nyaman secara umum

Gejala influenza pada manusia pertama kali dikemukakan oleh Hippocrates yaitu kurang lebih 2.400 tahun lalu, kemudian disusul laporan pertama yang meyakinkan mengenai pandemi influenza adalah wabah yaitu pada tahun 1580, yang bermula di Rusia kemudian menyebar ke Eropa lewat Afrika. Di Roma, lebih dari 8.000 orang meninggal, dan di beberapa kota di Spanyol hampir seluruhnya menjadi korban dari virus ini

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, wabah flu biasanya terjadi pada musim gugur dan musim dingin. Namun, di daerah ber iklim tropis seperti di Indonesia, virus influenza menyebar sepanjang tahun. Hasil epidemi ini mengakibatkan terjadinya sekitar 3.000.000-5.000.000 kasus pertahun kasus yang cukup serius di dunia. Menurut WHO, diperkirakan hingga 500.000 kematian akibat influenza terjadi setiap tahun di dunia.

 

Manfaat Vaksin Influenza

Vaksin influenza atau terkadang disebut dengan vaksin flu adalah salah satu perlindungan terbaik untuk musim hujan ataupun perjalanan jauh/ berwisata dan vaksinasi ini sangat direkomendasikan  pada kelompok risiko tinggi, seperti:

  • Anak-anak berusia 6 bulan hingga 4 tahun (59 bulan)
  • Orang-orang berusia 50 tahun ke atas
  • Orang-orang dengan penyakit paru kronis (termasuk asma), kardiovaskular (kecuali hipertensi), ginjal, hati, neurologis, hematologis, atau kelainan metabolisme (termasuk diabetes mellitus)
  • Orang-orang dengan imunosupresi (termasuk imunosupresi yang disebabkan pengobatan atau HIV)
  • Wanita yang sedang atau akan hamil selama musim influenza dan wanita hingga 2 minggu setelah persalinan
  • Orang yang berusia 6 bulan hingga 18 tahun dan menerima terapi aspirin jangka panjang
  • Orang-orang yang tinggal di panti jompo atau fasilitas layanan medis kronis lain
  • Orang-orang dengan obesitas ekstrim (indeks massa tubuh 40 atau lebih)
  • Petugas pelayanan medis
  • Pengasuh anak dibawah usia 6 bulan
  • Pengasuh anak di bawah usia 5 tahun
  • Pengasuh lansia di atas usia 50 tahun
  • Pengasuh orang dengan kondisi medis yang memberikan risiko komplikasi serius dari Influenza.

Suntik vaksin influenza disarankan 1 (satu) kali setahun karena virus flu berkembang terus setiap tahunnya. Oleh karena itu vaksin flu direkomendasikan dilakukan 1 (satu) kali setahun. Untuk vaksinasi Rumah Sakit EMC Tangerang mempunyai klinik khusus sehingga menjamin masyarakat mendapatkan vaksin yang terbaik dan aman karena didukung dan diawasi oleh dokter-dokter yang ahli dibidangnya.

Efek Samping dari Vaksin Influenza?

Vaksin flu bila dilakukan dengan tepat dan sesuai dengan rekomendasi dokter sebenarnya relatif aman bagi masyarakat.  Efek samping meskipun ada, pada dasarnya hampir mirip dengan berbagai jenis vaksinasi ataupun imunisasi lainnya, antara lain:

  • Rasa nyeri pada area suntikan, terkadang terjadi demam rendah
  • Gatal di area suntikan
  • Badan terasa sedikit letih dan lesu.

Adapun reaksi alergi yang mengancam nyawa seperti kesulitan bernafas, sesak ataupun gatal parah, detak jantung cepat sangat jarang sekali terjadi. Mungkin peluangnya sekitar 1:1.000.000 pada orang yang dilakukan vaksinasi. Rumah Sakit EMC Tangerang melakukan pemeriksaan/ konsultasi terlebih dahulu dan selalu memastikan kualitas vaksin yang diberikan untuk mencegah terjadinya efek samping tersebut

Ada beberapa kriteria orang yang tidak disarankan untuk menerima vaksin influenza karena berbagai hal penelitian yaitu:

  • Anak dibawah usia 6 bulan
  • Orang yang alergi terhadap telur.
  • Orang yang memiliki riwayat alergi parah terhadap kandungan vaksin flu seperti gelatin, antibiotik ataupun kandungan lainnya.

Kesimpulannya vaksin ini direkomendasikan bagi masyarakat sebagai upaya pencegahan dini dan tentunya vaksin ini relatif aman dilakukan, sesuai dengan rekomendasi dokter.

Artikel ini ditulis oleh Prof. Dr. Felix Kasim., M. Kes (Direktur Rumah Sakit EMC Tangerang).