Kulit Terbakar Saat Liburan? Atasi dengan 5 Tips Berikut Ini

Menghabiskan liburan di pantai memang menyenangkan. Tak heran, piknik di pantai hingga melakukan berbagai olahraga air menjadi aktivitas yang digemari saat liburan. Namun, teriknya sinar matahari seringkali menjadi persoalan. Meski sudah menjaga kulit dengan tabir surya, keringat dan air laut dapat dengan mudah menghapusnya. Bila tidak mengoleskan tabir surya berulang kali, kulit terbakar matahari menjadi konsekuensinya. Kulit yang sudah terlanjur terbakar bisa terasa perih, berubah kemerahan, mengelupas, hingga bengkak. Jika Anda mengalami gejala kulit terbakar atau sunburn setelah liburan, yuk simak tips berikut ini untuk mengatasinya. 

  1. Mengompres area yang terbakar

Setelah kulit terkena panas matahari begitu lama, saatnya untuk mendinginkannya kembali. Untuk mengompres kulit gosong akibat matahari, Anda bisa menggunakan handuk yang sudah direndam dalam air es. Cara lainnya adalah membungkus es batu dengan kain dan meletakkannya pada kulit yang terbakar.

Anda juga bisa segera membasuh tubuh dengan mandi air dingin. Namun, Anda perlu menggunakan sabun untuk kulit sensitif untuk mencegah iritasi lebih lanjut. Untuk mengeringkan tubuh, lakukan dengan menepuk-nepukkan handuk secara perlahan. Hindari menggosok kulit dengan handuk.

  1. Mengoleskan lidah buaya

Beberapa tahun belakangan, gel lidah buaya menjadi produk perawatan kulit yang banyak diminati di beberapa negara tropis, termasuk Indonesia. Lidah buaya atau aloe vera memang terkenal ampuh mengatasi kulit yang meradang dan iritasi akibat paparan sinar matahari.

Untuk merawat kulit terbakar, Anda bisa menggunakan gel lidah buaya yang banyak dijual di pasaran. Pastikan kandungannya cukup tinggi. Selain gel dalam kemasan, Anda juga bisa langsung mengoleskan gel alami dari lidah buaya yang segar. 

  1. Memakai masker timun

Selain lidah buaya, timun adalah bahan alami lainnya yang terkenal untuk mengatasi kulit terbakar. Pada dasarnya, timun memiliki kandungan antioksidan dan bersifat analgesik. Ini berarti, timun dapat meredakan inflamasi atau peradangan. 

Jika Anda ingin menggunakan masker timun di daerah wajah, Anda dapat memotong timun tipis-tipis dan langsung menempelkannya pada kulit wajah yang terbakar. Namun, jika Anda ingin membalurkannya pada lengan, kaki, dan punggung, Anda bisa menghaluskan timun terlebih dahulu. Teksturnya yang lebih halus membuat Anda lebih mudah mengaplikasikannya. Agar hasilnya lebih terlihat, biarkan masker selama beberapa menit. Setelah itu, ulangi kembali pemakaiannya hingga kulit Anda terasa lebih baik.

  1. Menggunakan krim hidrokortison

Pada beberapa kasus, perih akibat terbakar sinar matahari bisa berlangsung hingga beberapa hari. Bila Anda mengalaminya, Anda bisa menggunakan krim hidrokortison. Krim ini adalah obat terbakar sinar matahari tanpa resep dokter yang bisa Anda temukan di apotek. 

Krim hidrokortison bekerja dengan meredakan peradangan atau inflamasi, termasuk akibat sinar matahari. Oleskan krim ini pada area kulit yang terbakar dan terasa perih atau nyeri. Jika perih dan nyeri masih terasa setelah beberapa kali pemakaian, Anda dapat mengunjungi dokter untuk mendapatkan resep obat sesuai keadaan kulit Anda. 

  1. Merawat bagian yang melepuh

Merawat kulit terbakar yang mengalami luka melepuh membutuhkan cara khusus. Anda sebaiknya menghindari menyentuh kulit melepuh agar tidak pecah. Namun jika lepuh pecah dan luka, segera basuh dengan air bersih dan sabun. Berikan juga krim antibiotik dan tutup dengan perban. 

Itulah beberapa cara mengatasi kulit terbakar yang bisa Anda lakukan. Jika kulit masih terasa perih dan kemerahan tak kunjung memudar, segeralah berkonsultasi dengan dokter kulit. Kulit yang terbakar memang butuh waktu untuk pulih. Berikanlah waktu dan perhatian khusus bagi kulit Anda agar dapat kembali seperti sediakala. #LiveExcellently