Ketahui Cara-Cara Mengasuh Bayi yang Baru Lahir!

Mengasuh bayi yang baru lahir memang bukan pekerjaan yang gampang. Apalagi, pada masa pandemi seperti ini, sebagian besar dari Anda harus bisa mengasuh bayi sendirian tanpa bantuan baby sitter karena adanya peraturan physical distancing. Oleh karena itu, mempelajari cara mengasuh bayi yang baru lahir secara sungguh-sungguh bisa menjadi solusi. Yuk, simak penjelasannya di bawah ini.

Kenapa Anda wajib mempelajari cara mengasuh bayi baru lahir?

Banyak orang tua milenial yang masih bingung mengenai cara tepat mengurus bayi baru lahir karena terlalu banyaknya informasi yang diterima, seperti informasi dari tetangga, orang tua, kerabat, dan masih banyak lagi. Selain itu, cara turun-temurun pengasuhan bayi baru lahir dalam setiap keluarga memang cenderung berbeda-beda.

Agar Anda mengetahui dasar-dasar perawatan bayi baru lahir seperti cara menyusui, cara memberi makan yang benar, dan menstimulasi bayi dengan tepat, Anda harus melakukan konseling dan konsultasi terlebih dahulu ke dokter spesialis anak sebelum persiapan persalinan. Dengan begitu, Anda sudah sepenuhnya paham cara mengasuh bayi saat ia lahir dan bisa memberikannya rasa aman serta nyaman.

Pada masa pandemi seperti ini, konsultasi bisa dilakukan secara online. Konsultasi sedini mungkin akan jauh lebih baik karena sebenarnya bayi harus diberi stimulasi sejak masih berada di dalam kandungan. Anda tentu sudah mengenal 1000 Hari Pertama Kehidupan yang merupakan masa emas si buah hati. 1000 Hari Pertama Kehidupan ini terhitung semenjak bayi masih berada di dalam perut sampai berusia 2 tahun. Dari masa-masa tersebut, Anda bisa mulai mempelajari kondisi bayi, ciri khas bayi, memberikannya nutrisi yang baik, serta memberikannya berbagai stimulan seperti cahaya, suara, sentuhan, pijat, dll.

Apakah ada perbedaan cara mengasuh bayi perempuan dan laki-laki?

Secara umum, cara mengasuh bayi laki-laki dan perempuan seperti pemberian ASI, memandikan, dan mengurus tali pusar memang tidak jauh berbeda. Namun, terdapat sedikit perbedaan terkait cara merawat organ intim bayi saat setelah BAB (Buang Air Besar) dan BAK (Buang Air Kecil). Pada bayi perempuan, cara membersihkan organ intim yang benar adalah memulai dari depan ke arah belakang. Sedangkan pada bayi laki-laki, cara membersihkannya akan berbeda tergantung apakah bayi tersebut sudah sunat atau belum. 

Bagaimana cara memandikan bayi yang tepat?

Memandikan bayi cukup bulan (tidak prematur dan berat badan normal) boleh dengan cara diseka, tapi lebih baik jika dimandikan dengan air cukup banyak agar lemak dan sisa-sisa kotoran hilang. Cara memegang bayi yang tepat adalah dengan memposisikan leher bayi di lengan Anda dan memegang ketiaknya untuk menahan agar ia tidak terpeleset.

Upayakan agar suhu air yang Anda gunakan untuk memandikan bayi dalam keadaan suam-suam karena belum tentu air yang menurut Anda hangat akan terasa hangat juga di tubuh bayi. Maka, untuk menghindari air mandi bayi yang terlalu panas, diamkan dahulu air yang sudah Anda hangatkan selama 5-10 menit sebelum memandikan bayi.

Biasanya, ada kondisi di mana kulit bayi memerah melenting sesaat setelah mandi. Untuk menghindari terjadinya hal ini, Anda harus memperhatikan 3 faktor, yaitu tingkat kehangatan air, produk mandi bayi yang tidak cocok, dan kebersihan kandungan air.

Setelah mandi, Anda pun harus melakukan ritual khusus. Hal pertama yang harus Anda lakukan adalah melembapkan kulit bayi dengan lotion atau cream khusus bayi untuk menjaga kelembapan alaminya. Selanjutnya, berikan minyak telon untuk menghangatkan tubuh bayi dan taburkan bedak bayi di area yang banyak mengeluarkan keringat seperti paha, ketiak, dan leher. Jangan lupa untuk menghindari area kelamin dan wajah bayi agar tidak terjadi iritasi.

Bagaimana cara mengetahui penyebab bayi menangis?

Keadaan setiap bayi yang berbeda-beda membuat Anda sebagai orang tua harus bisa memahami dan memahami bayi masing-masing. Saat bayi menangis, hal pertama yang harus Anda cek adalah popok bayi. Jika bayi ternyata tidak BAB atau BAK, maka hal kedua yang harus Anda cek adalah apakah bayi berkeringat. Jika iya, berarti bayi Anda lelah dan tidak nyaman tidur terlentang dan Anda harus memindahkan posisinya menjadi tengkurap, namun harus dengan cara yang tepat dan berhati-hati agar bayi tidak sampai kesulitan bernapas. Jika bayi tidak berkeringat, maka hal ketiga yang perlu Anda lakukan adalah memberikannya ASI.

Bayi yang menangis karena tidak bisa tidur di kasur dan hanya bisa tidur saat digendong adalah hal yang sangat wajar karena saat di dalam kandungan posisinya memang tengkurap dan dalam keadaan selalu hangat. Hal serupa dirasakan kembali oleh si bayi yang merasa nyaman dan aman saat digendong karena hangat dan posisinya menyerupai saat di dalam perut. Jika Anda terlalu lelah menggendong, buatkan bird nest atau sarang burung dengan memberikan guling-guling dan selimut-selimut di samping bayi sehingga menyerupai sarang burung. Bird nest akan terasa jauh lebih nyaman dibandingkan box bayi.

Pada kasus lain, bayi biasanya menangis karena badannya demam. Gunakan pengukur suhu untuk mengetahuinya dengan pasti. Jika bayi mengalami demam di atas 38 derajat dan demamnya tak kunjung turun meski sudah diberikan obat disertai rewel yang terus-menerus, segera bawa ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan tepat. Jika suhu bayi saat diukur berkisar antara 37.5-38 derajat, cukup kompres bayi, pakaikan ia baju tipis, dan berikan ASI. 

Bagaimana cara membangunkan bayi untuk menyusui?

Pemberian ASI yang ideal adalah sebanyak 6-12 kali sehari tergantung kebutuhan sang buah hati. Anda harus membiasakan agar bayi minum ASI setiap beberapa jam sekali. Lapar tidak lapar, bayi tetap harus minum ASI sesuai jadwal yang dibuat. Hindari menunggu hingga bayi menangis meminta ASI agar ia tidak sampai dalam keadaan kelaparan atau terlalu kenyang.

Cara membangunkan bayi untuk minum ASI adalah dengan digoyang dan ditepuk sedikit, diangkat ke arah payudara, dirangsang dengan menyentuh lembut daerah pipi atau samping telinga, dan menyelentik kecil telapak kakinya. Bayi tidak perlu terbangun 100%, cukup dalam keadaan agak sadar untuk menyedot ASI saja.

Itulah beberapa cara dan tips mengasuh bayi baru lahir dan alasan mengapa Anda harus belajar sedini mungkin terkait cara mengasuh bayi. Jangan lupa untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter spesialis anak di Rumah Sakit EMC agar Anda siap menjalani seluruh proses persalinan dan mampu memberikan rasa aman serta nyaman bagi si buah hati yang baru lahir ke dunia. #LiveExcellently

Artikel ini ditulis oleh: dr. Anisa Setiorini, Sp. A (Dokter Spesialis Anak RS EMC Sentul).