Jangan Sepelekan Nyeri pada Leher!

Nyeri pada leher merupakan keluhan yang cukup banyak ditemukan pada masyarakat. Nyeri diikuti dengan kaku pada leher dan kadang disertai dengan nyeri yang menjalar dari bahu sampai ke lengan dan jari tangan. Penyebab paling sering adalah spasme otot akibat posisi tubuh yang salah seperti bekerja terlalu lama didepan komputer. Kondisi nyeri leher ini paling sering pada wanita daripada pria. Keluhan ringan biasanya dapat membaik dengan obat-obatan dan istirahat, namun sekitar 10% keluhan pada penderita menjadi kronis.

PENYEBAB NYERI LEHER

Leher secara anatomi memiliki struktur berupa tulang cervical dan jaringan lunak seperti otot, ligament dan diskus. Jika terdapat cidera atau penyakit pada jaringan tersebut akan mengakibatkan nyeri pada leher.

Beberapa penyebab nyeri pada leher antara lain :

  1. HNP (Hernia Nucleus Pulposus) Cervical.
    Terjadinya penekanan saraf akibat herniasi diskus.
  1. Cervical Osteoartitis.
    Pengapuran atau radang sendi facet pada cervical.
  1. Cervical Stenosis.
    Berkurangnya diameter canal pada cervical akibat perubahan secara degeneratif pada struktur jaringan disekitar seperti osifikasi posterior ligamen atau penebalan ligamentum flavum.

GEJALA PENYERTA NYERI LEHER

Nyeri pada leher sering dideskripsikan seperti nyeri tumpul atau pegal-pegal. Bisa juga nyeri seperti nyeri tajam dan menusuk. Nyeri diperberat oleh pergerakan leher sehingga leher menjadi kaku.

  1. Nyeri menjalar.
    Nyeri dirasakan seperti aliran listrik atau tersetrum yang menjalar dari bahu, lengan sampai jari tangan.
  1. Gangguan pada fungsi saraf.
    Keluhan berupa kesemutan atau kebas pada lengan dan jari tangan, pada kondisi lebih berat terdapat kelemahan pada tungkai baik tangan ataupun kaki sehingga terasa berat jika digunakan untuk beraktifitas.

BAGAIMANA MENDIAGNOSIS PENYEBAB NYERI LEHER

Diawali dengan pemeriksaan fisik secara lengkap leher, lengan dan kaki. Pemeriksaan antara lain untuk mengetahui flexibilitas dari pergerakan leher, jangkauan gerak leher dan tanda-tanda iritasi pada cabang saraf leher yang dicurigai. Pasien juga akan dilakukan pemetaan daerah pada tubuh yang dirasakan kesemutan, kebas ataupun kelemahan sesuai area dermatoma dan motorik saraf.

Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan antara lain pemeriksaan X-Ray konvensional, CT Scan dan MRI.

PILIHAN TERAPI PADA NYERI LEHER

Setelah mengetahui diagnosis atau penyebab nyeri leher, beberapa pilihan terapi dapat dilakukan antara lain :

  1. Terapi konservatif.
    • Fisioterapi
    • Terapi dingin/es atau panas.
    • Injeksi cervical.
    • Obat-obatan.
    • Latihan fisik.
  1. Terapi pembedahan.
    Jika dengan pengobatan konservatif tidak berhasil atau keluhan menetap/memburuk tindakan yang dapat dilakukan adalah dengan pembedahan. Tergantung penyebab dari nyeri leher contohnya saraf terjepit dapat dilakukan dekompresi saraf dengan berbagai pilihan teknik operasi mulai dari minimal invasif atau endoscopy.

Artikel ditulis oleh dr. I Made Buddy Setiawan, M.Biomed, Sp.OT(K)Spine (Spesialis Ortopedi & Traumatologi Konsultan Tulang Belakang RS EMC Sentul).