Jangan Remehkan Luka pada Penderita Diabetes Melitus!

Dengan bertambahnya populasi dan angka harapan hidup yang semakin tinggi, terdapat peningkatan penderita diabetes melitus di seluruh dunia. Luka pada penderita diabetes melitus merupakan komplikasi yang sering terjadi. Insidensi penderita diabetes terjadi luka sekitar 15-20 % yang sering terjadi pada kaki.

Penyebab munculnya luka

Luka pada diabetes biasanya berhubungan dengan sumbatan pembuluh darah terutama arteri, atau disebut juga Peripheral Arterial Disease (PAD). PAD merupakan penyakit pembuluh darah arteri yang disebabkan sumbatan (atherosclerosis), dan diabetes melitus merupakan faktor resiko yang tinggi terhadap penyakit ini.

Pasien diabetes melitus terkena resiko terjadinya PAD 20 kali lipat lebih besar daripada pasien non-diabetes melitus. Kemungkinan terjadinya amputasi juga meningkat bila terjadi PAD sebesar 34,1% dan mortalitas 5,5%.

Gejala luka diabetes melitus

Gejalanya sendiri pada pasien dengan luka diabetes yang disertai gangguan pembuluh darah berupa luka yang tidak kunjung sembuh (kronik), luka yang berbau dan mengeluarkan nanah, sampai pada kehitaman. Diperlukan pemeriksaan yang komprehensif dan berkala agar penderita luka diabetes dapat ditangani seawal mungkin sehingga dapat mencegah terjadinya amputasi. Dengan perkembangan ilmu kedokteran terutama pada bidang pembuluh darah, kita dapat membuka dengan stent atau balloon pembuluh darah, sehingga kejadian amputasi dapat ditekan.

Beberapa permasalahan yang terjadi pada luka diabetes yang terutama pada kaki adalah berkurang sampai hilangnya sensasi perasa pada kaki. Hal ini menyebabkan penderita tidak merasa nyeri pada saat kaki terkena luka.

Cara mencegah luka diabetes melitus

Berikut beberapa tips yang dapat digunakan untuk mencegah terjadinya luka diabetes:

  • Bersihkan kaki setiap hari dengan air bersih dan sabun mandi
  • Berikan pelembab/lotion (body lotion) pada daerah kaki yang kering agar kulit tidak menjadi retak, tapi jangan di sela-sela jari karena akan lembab dan dapat menimbulkan jamur
  • Gunting kuku kaki harus mengikuti bentuk normal jari kaki, tidak terlalu dekat dengan kulit, kemudian kikir agar kuku tidak tajam
  • Pakai alas kaki sepatu atau sendal untuk melindungi kaki agar tidak terjadi luka
  • Gunakan sepatu atau sendal yang baik, sesuai dengan ukuran dan enak dipakai dengan ruang sepatu yang cukup untuk jari-jari
  • Periksa sepatu sebelum dipakai, apakah ada kerikil, benda-benda tajam seperti jarum dan duri
  • Periksa apakah ada tanda radang, segera ke dokter bila kaki mengalami luka

Munculnya luka diabetes dapat dicegah dengan beberapa tips diatas, pastikan untuk lebih berhati-hati agar mencegah terjadinya luka diabetes. Jika terdapat luka diabetes yang tidak kunjung membaik, segeralah periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan merawat luka diabetes yang tepat.

Artikel  ini ditulis oleh dr. Hendry Susanto, Sp.B yang merupakan dokter spesialis bedah di RS EMC Cikarang, RS EMC Puomas, dan RS EMC Pekayon.