Ini Dia Penyebab dan Cara Penanganan Nyeri Tulang Belakang

Nyeri tulang belakang adalah kondisi nyeri yang biasanya terjadi pada bagian tulang belakang. Kondisi ini hampir pernah dirasakan oleh semua orang, khususnya kondisi nyeri pinggang. Nyeri tulang belakang sering dikaitkan dengan kelainan pada sumsum tulang belakang. Sementara masalah yang ada pada sumsum itu sendiri sangat beragam dan dapat disebabkan oleh beberapa hal seperti adanya saraf terjepit, tumor, infeksi, bahkan karena terjadi kecelakaan yang menyebabkan cederanya sumsum tulang belakang tersebut. Sementara itu, penyakit degeneratif seperti osteoporosis juga dapat menyebabkan masalah pada sumsum tulang belakang. Tanpa disadari, beberapa penderita nyeri tulang belakang membutuhkan pemeriksaan yang lebih spesifik seperti tindakan operasi untuk mengobati nyeri yang terjadi pada tulang belakangnya.

Jaringan otak dan sumsum tulang belakang

Jaringan otak dan sumsum tulang belakang serta saraf perifer sebenarnya merupakan satu kesatuan yang tak dapat dipisahkan dan tidak dapat tertandingi dengan komputer superkonduktor sekalipun. Akan tetapi walaupun jaringan otaknya normal, anggota gerak maupun anggota tubuh lainnya tidak akan dapat berfungsi dengan baik bila sumsum tulang belakang atau saraf perifer seseorang rusak.

Bila kerusakan pada jaringan otak dapat menimbulkan kelumpuhan, gangguan sensibilitas, penglihatan maupun gangguan lainnya, maka pada kerusakan sumsum tulang belakang dapat menyebabkan kelumpuhan anggota gerak, sulit buang air besar atau kecil bahkan tidak dapat menahan kencing maupun buang air besar, tergantung lokasi kerusakan yang terjadi di sumsum tulang belakang itu sendiri.

Tahukah anda bahwa gangguan pada sumsum tulang belakang tidak kalah banyak dengan kelainan di otak, seperti saraf terjepit oleh pecahnya bantalan tulang belakang baik di daerah leher maupun di daerah pinggang, ini merupakan kasus yang terbanyak, di samping tumor, infeksi maupun kelainan pembuluh darah. Begitu pula halnya bila saraf perifer terganggu. Berbagai gangguan mulai rasa kesemutan, nyeri yang menjalar hingga kelumpuhan seperti kelumpuhan pada pleksus brachialis, ischiadicus, dan lain sebagainya akan terasa oleh penderita.

Penanganan Kelainan Sumsum Tulang Belakang

Kelainan sumsum tulang belakang terutama saraf terjepit akibat bantalan tulang yang pecah maupun canal stenosis karena proses ketuaan dapat dilakukan tindakan operatif baik menggunakan microsurgery maupun endoscopic surgery, dimana akhir-akhir ini telah dikembangkan teknik operasi endoskopik. Teknik ini mulai dikembangkan oleh Destandau pada tahun 1993 dari Bordeaux, Perancis dan sekarang makin berkembang penggunaan maupun tekniknya.

Apa Keuntungan dari Endoscopic Surgery?

Keuntungan endoscopic surgery maupun microsurgery pada operasi di tulang belakang adalah:

  • Lukanya kecil, hanya 1,5-2 cm
  • Cedera terhadap jaringan sekitarnya minimal
  • Masa rawat hanya satu hari atau bahkan langsung pulang setelah dilakukan tindakan operasi/masa rawat pendek, sehingga aktivitas pasien dapat langsung dilakukan.

Teknik ini sudah dapat dilakukan di Rumah Sakit EMC.

Navigasi dan Intraoperative Monitoring Untuk Meminimalisir Komplikasi

Untuk berbagai kasus operasi baik di otak maupun pada sumsum tulang belakang, diperlukan juga peralatan penunjang lainnya yang canggih seperti CUSA (penghancur tumor), NAVIGATOR (pengatur arah), IOM (intraoperative monitoring) dan lain sebagainya. Semua alat canggih ini tentu saja tersedia semata-mata untuk kesehatan pasien. Anda tentu tidak dapat membayangkan bila harus melakukan operasi dengan peralatan minim yang dapat mengakibatkan sebagian jaringan saraf yang sehat menjadi rusak bukan?

Berkembangnya teknik bedah saraf khususnya pada sumsum tulang belakang yang disertai peralatan yang canggih ini tentu saja memberikan berbagai dampak yang positif karena memberikan efek minimal invasive. Yang dimaksud dengan minimal invasive ini adalah luka operasi yang semakin kecil, kerusakan jaringan makin minimal sehingga para dokter lebih banyak mengambil kelainan daripada merusak jaringan di sekitarnya. Dengan begitu pasien tidak perlu lagi belama-lama di Rumah Sakit, biaya berobat bisa ditekan, kemungkinan komplikasi yang terjadi juga makin kecil, proses penyembuhan menjadi lebih cepat, dan tentu saja pasien pun dapat lebih cepat kembali beraktivitas.

Pada saat operasi dilakukan seorang ahli bedah saraf akan dibantu oleh seorang ahli neurophysiologi yang mengoperasikan IOM (intraoperative monitoring) agar kemungkinan komplikasi tidak terjadi dan saraf-saraf yang penting terlindungi. Intinya melalui alat ini bila saraf-saraf yang normal tersentuh, dia akan memberikan kode. Ditambah lagi dengan adanya navigasi yang berfungsi sebagai pengatur arah sehingga pada waktu memasang alat tidak nyasar dan merusak saraf. Berdasarkan hal ini dokter hanya akan mengangkat jaringan yang rusak saja tanpa merusak saraf/jaringan yang sehat, sehingga komplikasi yang mungkin timbul bisa diminimalkan.

Apabila anda merasakan nyeri pada tulang belakang, sebaiknya segera diperiksakan kepada dokter di Rumah Sakit. Gejala nyeri pada tulang belakang tidak boleh diabaikan karena dapat memicu masalah yang lebih serius. Untuk menjaga kesehatan tulang belakang, disarankan untuk melakukan olahraga serta menerapkan pola hidup yang sehat.

Artikel ini ditulis oleh dr. Alfred Sutrisno Sim, Sp. BS (K) (Dokter Spesialis Bedah Saraf atau Neurosurgeon di RS EMC Alam Sutera).