Hiperhidrosis, Keringat Berlebihan yang Sangat Mengganggu

Berkeringat merupakan sebuah proses normal untuk mendinginkan suhu tubuh yang terlalu panas. Namun, pada penderita hiperhidrosis, keringat yang keluar lebih banyak dari keadaan normal. Kondisi ini terjadi bahkan saat tubuh tidak perlu pendinginan.

Namun jika sering mengalami keringat berlebih keluar dari tubuh Anda, apalagi ketika Anda sedang stres? Bisa jadi Anda mengidap hiperhidrosis. Tak hanya mengganggu penampilan, hiperhidrosis juga dapat mengganggu interaksi sosial Anda. Kenali gejala dan tangani sedini mungkin.

Apa itu hiperhidrosis?

Hiperhidrosis Merupakan keringat berlebihan. Keringat adalah fungsi tubuh normal yang dikendalikan oleh sistem saraf otonom. Kelenjar keringat terdapat pada kulit seluruh tubuh, namun dalam jumlah yang lebih besar pada kulit tangan, kaki, ketiak, dan area genital. Berkeringat merupakan respon fisiologis normal tubuh ketika suhu badan naik. Terpapar sinar matahari atau situasi stres dapat merangsang sistem saraf otonom yang kemudian meningkatkan produksi keringat oleh kelenjar dan sangat terkonsentrasi di tangan, kaki, atau daerah lain.

Pada kebanyakan orang, respon otonom kelenjar keringat saat stres tidak berlebihan. Sayangnya pada pasien dengan hiperhidrosis, stimulasi otonom dari kelenjar keringat menjadi hiperaktif sebagai respon dari stres. Hal ini mengakibatkan terganggunya aktivitas sehari-hari, seperti mengemudi kendaraan bermotor, memegang sesuatu, atau menjabat tangan seseorang.

Selain mengganggu aktivitas sehari-hari, hiperhidrosis juga dapat menurunkan kualitas hidup pengidapnya. Ini diakibatkan rasa cemas dan malu.

Penyebab & Faktor Resiko Hiperhidrosis

Penyebab hiperhidrosis tergantung pada jenisnya. hiperhidrosis tidak diketahui secara jelas penyebabnya dan dianggap sebagai bagian gangguan dari sistem saraf yang mengontrol berkeringat. Hal ini dikenal sebagai hiperhidrosis primer. Untuk hiperhidrosis primer, belum diketahui secara pasti, tetapi faktor genetik memiliki peranan penting. Hiperhidrosis primer umumnya terjadi pada telapak tangan, telapak kaki, dan terkadang di wajah.

Hiperhidrosis yang memiliki penyebab yang dapat teridentifikasi dikenal sebagai hiperhidrosis sekunder. Penyebab hiperhidrosis sekunder di antaranya:

  • Kegelisahan atau rasa takut
  • Efek obat-obatan tertentu
  • Kehamilan atau menopause
  • Gula darah yang rendah (hipoglikemia)
  • Kelenjar tiroid yang terlalu aktif (hipertiroidisme)
  • Infeksi

Gejala Hiperhidrosis

Ada berbagai gejala hiperhidrosis, antara lain:

  • Keringat terlihat jelas mengucur deras.
  • Keluar keringat bukan sehabis berolahraga berat.
  • Keluar keringat saat udara tidak panas.
  • Sulit membuka pintu atau memegang pena karena tangan basah oleh keringat.
  • Kulit menjadi lembut, berwarna putih, atau terkelupas di area tertentu akibat terus menerus basah oleh keringat.
  • Infeksi pada bagian tubuh yang mengeluarkan keringat terlalu banyak.

Penanganan  hiperhidrosis

  1. Terapi konservatif
    Pada beberaoa pasien dengan hiperhidrosis memiliki gejala ringan sehingga tidak diperlukan tindakan operasi. Terapi konservatif penting untuk memastikan bahwa gejala klinis bukan disebabkan dari fungsi endokrin atau ketidakseimbangan hormon.
  2. Terapi bedah
    Untuk Pasien dengan gejala berat yang gagal merespon pengobatan dapat dirujuk untuk tindakan operasi.Tujuan dari operasi adalah untuk menghilangkan rangsangan saraf otonom kelenjar keringat dan tetap menjaga fungsi saraf simpatik lainnya, serta meminimalkan trauma pada jaringan sekitarnya. Hal ini paling baik dilakukan dengan endoskopik torasik simpatektomi (ETS).

Kapan harus ke dokter

Dalam beberapa kasus, berkeringat berlebihan dapat menjadi tanda kondisi medis yang serius. Segera lakukan pemeriksaan terdekat jika keringat berlebihan disertai mual, nyeri dada, serta pusing atau rasa seperti akan pingsan.

Pemeriksaan ke dokter juga perlu dilakukan jika mengalami kondisi berikut:

  • Keringat yang keluar lebih banyak daripada biasanya
  • Keringat keluar pada malam hari tanpa adanya pemicu
  • Keringat berlebih mengganggu aktivitas sehari-hari
  • Keringat berlebih menimbulkan tekanan emosional atau gangguan pada kehidupan sosial
  • Keringat keluar banyak dan disertai penurunan berat badan drastis

Segera periksakan diri anda ke rumah sakit terdekat ataupun ke dokter spesialis terkait jika anda mengalami tanda-tanda ataupun gejala tersebut.

Artikel ditulis oleh dr. Marolop Pardede, Sp.BTKV, Subsp.VE (K), MH (Spesialis Bedah Toraks, Kardiak dan Vaskular RS EMC Cikarang & Pekayon).