Hidrosefalus pada Bayi dan Anak

Hidrosefalus adalah penumpukan cairan serebrospinal berlebihan di dalam otak. Normalnya, cairan ini berfungsi melindungi dan memberikan nutrisi pada otak. Namun ketika menumpuk berlebihan dapat memberikan tekanan yang tinggi dan berbahaya kepada otak.

PENYEBAB

Hidrosefalus bisa merupakan kondisi bawaan. Penyebabnya antara lain gangguan genetik dan masalah dalam perkembangan janin akibat malnutrisi atau infeksi selama kehamilan. Infeksi yang paling sering antara lain cytomegalovirus (CMV), rubella, mumps, sifilis, atau toksoplasma. Sementara  masalah malnutrisi berupa kekurangan asam folat. Beberapa jenis kelainan bawaan yang sering terjadi antara lain:

  • Spina Bifida.
  • Dandy Walker Syndrome dan varian.
  • Stenosis Akuaduktus Sylvii.

Hidrosefalus juga bisa terjadi setelah lahir atau pada usia dewasa. Hal ini disebut sebagai hidrosefalus yang didapat, penyebabnya bisa termasuk:

  • Cedera kepala.
  • Stroke.
  • Infeksi
  • Tumor

GEJALA

Gejala pada hidrosefalus kongenital sangat khas yaitu kepala membesar. Hal ini dapat terjadi pada bayi akibat sutura (sambungan tulang kepala) belum menyatu sebelum usia 18 bulan, sehingga tekanan di kepala yang tinggi menyebabkan kepala dapat membesar. Namun itu biasanya terjadi pada tahap lanjut, pada tahap awal dapat berupa ubun-ubun kepala cembung. Sementara pada hidrosefalus yang didapat, gejala meliputi tingginya tekanan di dalam otak, antara lain:

  • Sakit kepala.
  • Muntah dan mual.
  • Penglihatan kabur.
  • Masalah keseimbangan.
  • Masalah kontrol kandung kemih.
  • Masalah berpikir dan memori.

PENGOBATAN

Hidrosefalus dapat merusak otak secara permanen, menyebabkan masalah pada perkembangan fisik dan mental. Jika tidak diobati, biasanya berakibat fatal. Dengan pengobatan yang tepat, pasien dapat menjalani kehidupan normal dengan sedikit keterbatasan.

  • Terapi biasanya melibatkan pembedahan untuk memasukkan shunt. Shunt adalah tabung plastik yang fleksibel namun kokoh. Shunt memindahkan cairan serebrospinal ke area lain dari tubuh di mana ia dapat diserap secara permanen.
  • Terapi lainnya ventrikulostomi, prosedurnya hampir sama dengan shunt, namun tanpa memasang alat permanen melainkan hanya dengan selang keluar kepala untuk mengalirkan cairan serebrospinal secara sementara. Atau dengan menggunakan endoscopy untuk menghubungkan rongga-rongga cairan di dalam otak.

DIAGNOSIS

Diagnosis pasti dari hidrosefalus dapat menggunakan:

  • Computed Tomography (CT)
  • Magnetic Resonance Imaging (MRI)
  • Ultrasound, hanya digunakan saaat CT atau MRI tidak tersedia, atau bisa sebagai screening saat bayi masih di dalam kandungan.

PENCEGAHAN

Pencegahan hidrosefalus kongenital dimulai sejak dalam kehamilan. Ibu hamil harus melakukan kontrol berkala agar bila ada infeksi virus, dapat diketahui dan ditangani segera. Pastikan bahwa ibu hamil, bayi, dan anak mendapatkan imunisasi yang lengkap sesuai dengan jadwal pemerintah. Beberapa penyebab hidrosefalus seperti infeksi rubella, radang selaput otak, dan radang otak dapat dicegah dengan imunisasi. Sementara hidrosefalus yang didapat dapat diatasi dengan mengobati penyebab utamanya.

Artikel ditulis oleh dr. I Gde Anom Ananta, Sp.BS (Dokter Spesialis Bedah Saraf RS EMC Tangerang).