Anak Gym Sering Konsumsi Suplemen? Waspadai Risiko Gagal Ginjal

Gaya hidup sehat dengan rutin berolahraga di pusat kebugaran atau gym kini semakin populer, terutama di kalangan anak muda. Memiliki tubuh berotot, bugar, dan berpenampilan prima menjadi tujuan banyak orang. 

Namun, di balik semangat hidup sehat tersebut, terdapat tren yang patut diwaspadai, yaitu konsumsi suplemen secara berlebihan dan tanpa pengawasan medis. Tidak sedikit orang beranggapan bahwa semakin banyak suplemen yang dikonsumsi, maka hasil latihan akan semakin optimal. 

Padahal, kebiasaan ini justru dapat menimbulkan dampak serius bagi kesehatan, salah satunya adalah gagal ginjal.

Ginjal: Organ Kecil dengan Peran Besar

Ginjal memiliki fungsi vital dalam tubuh, antara lain menyaring limbah metabolik, mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit, serta menjaga tekanan darah. Setiap zat yang masuk ke dalam tubuh, termasuk obat dan suplemen, sebagian besar akan diproses dan dibuang melalui ginjal. Ketika ginjal terus-menerus dipaksa bekerja berat akibat asupan zat berlebihan, risiko kerusakan ginjal pun meningkat.

Mitos “Suplemen Itu Aman Karena Dijual Bebas”

Banyak penggemar gym menganggap suplemen aman karena mudah dibeli tanpa resep dokter. Ini adalah mitos yang berbahaya. Tidak semua produk yang dijual bebas benar-benar aman untuk dikonsumsi jangka panjang, terlebih jika digunakan dalam dosis tinggi atau dikombinasikan dengan berbagai jenis suplemen lain. Kandungan zat tertentu dapat memberikan beban tambahan pada ginjal, terutama bila dikonsumsi tanpa memperhatikan kondisi kesehatan individu.

Jenis Suplemen yang Berisiko terhadap Ginjal

Beberapa suplemen yang sering dikonsumsi oleh anak gym memiliki potensi membahayakan ginjal jika digunakan tidak bijak:

  1. Protein dosis tinggi
    Asupan protein berlebihan, terutama dalam bentuk whey protein atau protein powder, dapat meningkatkan produksi zat sisa metabolisme seperti urea. Pada orang dengan fungsi ginjal yang sudah terganggu atau tidak terdeteksi sebelumnya, kondisi ini dapat mempercepat penurunan fungsi ginjal.
  2. Creatine
    Creatine memang terbukti membantu meningkatkan performa dan massa otot. Namun, penggunaan jangka panjang, dosis berlebihan, atau dikombinasikan dengan dehidrasi dapat memicu gangguan fungsi ginjal. Kadar kreatinin darah juga dapat meningkat, yang sering disalahartikan sebagai tanda gangguan ginjal.
  3. Fat burner dan pre-workout
    Banyak produk mengandung kafein tinggi, stimulan, atau zat tidak jelas komposisinya. Zat-zat ini dapat menyebabkan dehidrasi, meningkatkan tekanan darah, serta memicu kerusakan ginjal bila dikonsumsi terus-menerus.
  4. Suplemen herbal dan “booster” tidak jelas
    Produk yang mengklaim “alami” atau “herbal” belum tentu aman. Beberapa di antaranya mengandung bahan nefrotoksik atau tercemar zat berbahaya yang dapat merusak ginjal secara perlahan tanpa gejala awal.

Mengapa Anak Gym Berisiko Lebih Tinggi?

Aktivitas olahraga berat menyebabkan peningkatan kebutuhan cairan. Jika konsumsi suplemen tinggi tidak diimbangi dengan hidrasi yang cukup, ginjal akan bekerja lebih keras dalam kondisi dehidrasi. Selain itu, sebagian individu mengombinasikan suplemen dengan obat pereda nyeri, minuman energi, atau bahkan zat terlarang, yang semakin meningkatkan risiko cedera ginjal akut maupun kronis.

Gagal Ginjal Tidak Selalu Datang dengan Gejala Awal

Salah satu bahaya terbesar dari penyakit ginjal adalah sifatnya yang sering tanpa gejala pada tahap awal. Banyak pasien baru menyadari adanya gangguan ginjal saat sudah memasuki stadium lanjut, ditandai dengan pembengkakan, lemas, mual, penurunan nafsu makan, hingga kebutuhan cuci darah. Riwayat konsumsi suplemen berlebihan sering kali baru terungkap setelah dilakukan evaluasi medis menyeluruh.

Bijak Menggunakan Suplemen

Perlu ditekankan bahwa suplemen bukanlah pengganti makanan utama. Kebutuhan nutrisi sebaiknya dipenuhi dari pola makan seimbang yang mengandung protein, karbohidrat, lemak sehat, vitamin, dan mineral alami. Suplemen hanya bersifat tambahan dan digunakan bila memang ada indikasi yang jelas.

Beberapa prinsip aman dalam penggunaan suplemen antara lain:

  • Jangan mengonsumsi banyak jenis suplemen sekaligus tanpa tujuan yang jelas
  • Hindari dosis berlebihan dan penggunaan jangka panjang tanpa evaluasi
  • Pastikan hidrasi cukup sebelum, selama, dan setelah latihan
  • Lakukan pemeriksaan fungsi ginjal secara berkala, terutama bila rutin mengonsumsi suplemen
  • Konsultasikan dengan dokter atau tenaga kesehatan sebelum memulai atau mengganti jenis suplemen

Menjadi “anak gym” bukan berarti harus mengorbankan kesehatan demi hasil instan. Tubuh yang sehat bukan hanya tentang otot yang besar, tetapi juga organ dalam yang berfungsi optimal. Konsumsi suplemen secara berlebihan dan tidak terkontrol dapat menjadi bom waktu yang berujung pada gagal ginjal. bukan sekadar mengikuti tren. Ingat, ginjal Anda tidak bisa diganti semudah mengganti program latihan di gym.

Artikel ditulis oleh dr. Fenny Elvina Ridho, Sp.PD – FINASIM (Spesialis Penyakit Dalam RS EMC Cikarang).