Flu Singapura Pada Ibu Hamil, Apakah Berbahaya?

Flu Singapura atau umumnya dikenal dengan Hand, Foot, and Mouth Disease (HFMD) adalah penyakit yang disebabkan oleh Coxsackievirus A16, Coxsackievirus A6, dan Enterovirus 71 (EV-A71) yang berasal dari kelompok Virus Enterovirus.

Penyakit ini merupakan penyakit yang menular antar manusia. Anda bisa tertular penyakit ini jika virus masuk ke mulut, hidung, dan mata.  Flu Singapura (HFMD) bisa menyerang anak-anak, orang dewasa, dan ibu hamil.

BACA JUGA: Waspadai Gejala Cacar Monyet (Monkeypox) Sebelum Menimbulkan Risiko Berbahaya!

Penyakit flu Singapura (HFMD) biasanya dialami oleh anak-anak berusia di bawah 5 tahun, namun ibu hamil juga rentan terhadap penyakit ini. Lantas, apakah Flu Singapura atau HFMD berbahaya untuk ibu hamil?

Bagaimana Tertular Flu Singapura?

Penderita bisa menularkan penyakit ini sebelum gejala muncul hingga beberapa minggu setelah pulih. Berikut cara penularan penyakit ini, yaitu:

1. Kontak Langsung dengan Penderita

Anda bisa terkena penyakit flu Singapura (HFMD) apabila anda menyentuh langsung luka penderita. Kontak jarak dekat seperti mencium, memeluk, dan berbagi alat makan juga tidak dianjurkan.

2. Terpapar Cairan Droplet

Cairan droplet penderita flu Singapura (HFMD) sangat menular. Virus dapat menyebar lewat udara, sehingga penting untuk hindari penderita flu Singapura (HFMD) ketika bersin atau batuk.

3. Kontak dengan Benda Terkontaminasi Virus

Virus dapat tinggal di benda seperti handphone dan gagang pintu. Jika Anda menyentuh permukaan yang terkontaminasi virus lalu memegang mulut, hidung, dan mata tanpa mencuci tangan, Anda bisa terlular.

4. Kontak dengan Feses

Feses penderita juga bisa menularkan penyakit flu Singapura (HFMD). Setelah mengganti popok, Anda harus mencuci tangan degan bersih menggunakan air dan sabun.

Gejala Flu Singapura Pada Ibu Hamil

Gejala flu Singapura (HFMD) di ibu hamil sama seperti penderita orang dewasa lainnya, yaitu sebagai berikut:

  1. Demam.
  2. Tenggorokan sakit.
  3. Luka pada mulut.
  4. Nafsu makan berkurang.
  5. Batuk dan muntah.
  6. Sakit perut.
  7. Ada luka yang terlihat seperti melepuh di bagian lidah, gusi, dan dalam pipi.
  8. Timbul ruam di bagian tubuh seperti telapak kaki, tangan, dan bokong.

Cara Menghindari Flu Singapura

Walaupun sangat menular, penyakit flu Singapura (HFMD) dapat dicegah. Ikuti beberapa cara berikut untuk menghindari penyakit ini:

  1. Jaga kebersihan, cuci tangan setelah mengganti popok dan sebelum menyentuh area mata, hidung, dan mulut.
  2. Tidak menggunakan gelas, alat makan, pakaian, dan alat kebersihan bersama dengan orang lain.
  3. Hindari dan jauhi anak atau orang terdekat dari penderita, terutama saat kehamilan.
  4. Pakai masker wajah, terutama jika Anda atau orang sekitar mengalami batuk dan flu.
  5. Jaga asupan cairan, dehidrasi dapat menyebabkan komplikasi saat kehamilan.
    - Minum air putih banyak, jus dingin, atau air kelapa untuk mencegah dehidrasi.
    - Konsumsi makanan lunak atau dingin (misalnya bubur, yogurt dingin) jika mulut terasa sakit.
  6. Istirahat Cukup
    Tubuh butuh istirahat agar sistem imun dapat melawan infeksi.

Pengobatan penyakit flu Singapura (HFMD) pada ibu hamil tidak seperti penderita dewasa lain, karena konsumsi obat tertentu dapat berdampak pada kehamilan.

Penyakit ini dapat sembuh sendiri dalam 7-10 hari, namun penanganan yang tepat diperlukan agar gejala bisa sembuh dengan cepat sekaligus menghindari komplikasi.

Seberapa Bahaya Flu Singapura Pada Ibu Hamil?

Penyakit menular ini tidak berbahaya untuk ibu hamil, namun tetap diperlukan penanganan yang tepat dan cepat. Anda perlu mengetahui beberapa hal mengenai penyakit ini pada ibu hamil.

Flu Singapura (HFMD) menjadi lebih tinggi risikonya jika ibu hamil tertular virus saat mendekati waktu persalinan. Infeksi ini meningkatkan risiko kematian janin (stillbirth) atau bayi yang baru lahir menderita flu Singapura (HFMD).

Jika Anda sedang hamil, jaga kesehatan Anda dan janin dengan melakukan pencegahan penyakit flu Singapura (HFMD). Pantau gejala yang terjadi, istirahat yang cukup, dan jaga hidrasi.

Konsultasikan ke dokter kandungan apabila gejala tidak membaik, menderita flu Singapura (HFMD) menjelang persalinan, atau ketika gerakan janin berkurang. Hal ini dilakukan agar menghindari risiko komplikasi.

Artikel ditulis oleh dr. Andika Sauw, Sp.OG F.MAS (Dokter Spesialis Kebidanan Kandungan / Obstetri dan Ginekologi di Rumah Sakit EMC Tangerang).