Di Indonesia jumlah kanker terbanyak serta menjadi salah satu penyumbang kematian pertama akibat kanker adalah Kanker Payudara. Setiap tahun terdapat 7 juta penderita dan 5 juta meninggal setiap tahunnya. Penyebab kanker payudara belum diketahui sampai dengan saat ini.
Faktor-faktor terjadinya kanker payudara yaitu : Usia, tidak kawin, haid Pertama < 12 th, menopause > 55 tahun, pernah operasi tumor jinak payudara, mendapat terapi hormonal yang lama, adanya kanker payudara kontralateral, operasi ginekologi, radiasi dada, riwayat keluarga.
Deteksi Dini memegang peranan penting dalam kasus Kanker Payudara. Setiap anak perempuan yang sudah mulai menstruasi harus diajarkan untuk Periksa Payudara Sendiri (SADARI) sebanyak sebulan sekali dan dilakukan 7-10 hari setelah menstruasi. SADARI dapat dilakukan saat mandi dan dalam posisi berbaring ataupun berdiri di depan cermin. Gejala kanker payudara yang perlu diketahui yaitu :
- Benjolan pada payudara
- Luka yang tidak sembuh lebih dari 6 bulan
- Keluar darah dari puting payudara
- Perubahan kulit, Perubahan putting
- Puting tertarik masuk (retraksi atau inversi) ke dalam
- Kecurigaan keganasan pada tumor payudara secara klinis
- Tumor payudara secara klinis tidak jelas suatu tumor jinak
- Tumor payudara terdapat pada golongan “risiko tinggi”
- Kista payudara yang cairannya berdarah
- Keluar darah atau cairan serosa dari puting susu
- Areola terdapat koreng dan gambaran seperti eksim.
Jika memiliki keluhan seperti yang disebutkan di atas, dapat lakukan pemeriksaan kanker payudara dengan :
- Ultrasonography (USG) payudara , Mammograpy (untuk usia diatas 40 tahun). Jika dibutuhkan pemeriksaan lanjutan dapat dilakukan pemeriksaan : MRI, Ct Scan, untuk mengetahui jenis tumor jinak/ganas diperlukan pemeriksaan jaringan melalui pemeriksaan patologi anatomi Immuno Histo kimia (IHK) sampai pemeriksaan resiko dengan mammaprint & genetik testing seperti test mutasi BRCA.
Penanganan utama pada kanker payudara melalui opsi, Operasi Breast Conserving surgery (BCS) adalah operasi kanker pada payudara dengan teknik eksisi luas, Sentinel Lymph Node Biopsi, Mastektomy & Rekonstruksinya.
Terapi adjuvant lainnya adalah, hormonal terapi melalui Bilateral SalpingoOophorectomy Bilateral laparoscopy, & hormonal terapi lainnya, kemoterapi, imunoterapi, dan terapi target dengan port kemoterapi.
MIB (Minimally Invasive Breast Treatment / Therapy) adalah salah satu teknik prosedur pengangkatan tumor/kanker payudara yang terkini dengan cara mengangkat tumor dengan alat vakum dan dapat dilakukan dengan cepat , tanpa jahitan, dan perawatan di rumah sakit yang lebih singkat.
Artikel ditulis oleh Dr. dr. Denni Joko Purwanto, Sp.B(K)Onk, MM (Spesialis Bedah Konsultan Onkologi RS EMC Alam Sutera).