Deteksi Dini Gejala Kanker Prostat dan Cegah Penyebarannya

Kanker prostat (adenokarsinoma prostat) merupakan merupakan bentuk kanker ganas yang tumbuh pada kelenjar prostat. Jenis kanker ini paling banyak ditemukan pada pria dan menjadi penyebab kematian kedua terbanyak pada pria karena kanker setelah kanker paru.

Penyebab Kanker Prostat

Perubahan genetik atau mutasi pada sel-sel di kelenjar prostat merupakan penyebab kanker ini di mana penyebab mutasi sendiri belum diketahui secara pasti. Mutasi ini terjadi secara abnormal dan tidak terkendali sehingga menyebabkan jaringan sekitarnya menjadi terdesak dan rusak. Selain faktor mutasi, beberapa faktor dapat meningkatkan risiko seseorang terkena kanker prostat, antara lain:

  • Genetik
  • Ras
  • Usia
  • Riwayat keluarga
  • Diet tinggi lemak
  • Polusi
  • Hormonal
  • Aktivitas seksual

Gejala kanker prostat

Sulit untuk melakukan deteksi dini pada kanker prostat karena tidak menunjukkan gejala apa pun pada stadium dini. Kebanyakan pasien didiagnosis menderita kanker prostat setelah kanker memasuki stadium lanjut (stadium C dan D). Beberapa keluhan seperti sulit buang air kecil (BAK), harus mengejan saat ingin BAK, frekuensi BAK yang meningkat, nyeri punggung atau pinggang. Penderita kanker prostat juga bisa mengalami rasa tidak puas setelah BAK, nyeri saat BAK dan ejakulasi, serta penurunan berat badan.

Diagnosis Kanker Prostat

Source image bank-specialties-urology

Diagnosis kanker prostat bisa dilakukan dengan dua cara, yaitu pemeriksaan fisik dan laboratorium. Sebelum melakukan pemeriksaan, pasien akan ditanya mengenai riwayat penyakit, riwayat penyakit kanker dalam keluarga dan gejala-gejala yang dialami, khususnya yang berhubungan dengan berkemih. Kemudian dilanjutkan dengan pemeriksaan Digital Rectal Examination (pemeriksaan colok dubur) dan pemeriksaan Prostate-antigen Spesifik (PSA), dianjurkan untuk pasien lebih dari 45 tahun dan memiliki perkiraan masa hidup kurang dari 10 tahun, serta usia lebih dari 45 tahun yang termasuk dalam risiko tinggi.

Untuk mengetahui tingkat stadium kanker prostat, bisa dilakukan melalui USG transrectal dan transabdominal untuk mengetahui pertumbuhan prostat yang tidak normal dan membantu dalam melakukan biopsi pada daerah prostat yang abnormal. Biopsi jaringan sampel diambil dan diperiksa dengan bantuan mikroskop untuk mengetahui ada tidaknya perubahan dari kanker. Hanya biopsi yang dapat menentukan kanker prostat dengan pasti.

Derajat keganasan kanker prostat diukur dengan sistem skor Gleason (modifikasi), di mana pengelompokan terdiri dari tiga diferensiasi: baik ≤ 6, sedang/moderat = 7, dan buruk = 8-10. Sedangkan untuk menentukan stadium pada kanker prostat digunakan sistem TNM, dengan penjelasan sebagai berikut:

  • T (Tumor Primer): Ditentukan dengan menggambarkan ukuran dan lokasi. Jika tidak dapat dinilai, stadiumnya disebut TX dan jika tidak ada tumor yang ditemukan, stadiumnya adalah T0. Seiring peningkatan ukuran dan penyebaran, maka akan disebut T1, T2, T3, atau T4.
  • N (Nodes/Kelenjar limfe regional): Pada tahapan ini akan ditemtukan apakah kanker telah menyebar ke kelenjar getah bening di dekat kandung kemih. Jika tidak ditemukan, stadiumnya adalah N0 dan jika ditemukan, stadiumnya adalah N1.
  • M (Metatesis): Pada kondisi ini, kanker sudah menyebar ke tulang atau organ lain (M1) atau belum (M0). Untuk M1a, kanker sudah menyebar ke kelenjar getah bening, M1b untuk tulang, dan M1c untuk organ lain.

Pengobatan Kanker Prostat dan Komplikasi yang Ditimbulkan

Setelah melakukan serangkaian pemeriksaan dan hasil diagnosis sudah ditentukan, maka dokter spesialis bisa menentukan jenis pengobatan yang tepat. Salah satu penanganan yang dapat dilakukan pada pasien kanker prostat adalah prostatektomi radikal, yaitu suatu teknik pembedahan dengan cara mengangkat seluruh prostat. Kemudian, ada juga penanganan tanpa pengangkatan seluruh prostat, yaitu radiasi eksternal, brachytherapy, terapi hormonal, kemoterapi, dan pengobatan paliatif. Jenis penanganan tersebut akan disesuaikan dengan kondisi prostat masing-masing pasien.

Untuk mencegah terbentuknya mutase pada sel-sel kelenjar prostat, sebaiknya Anda mulai merubah gaya hidup dengan diet sehat, konsumsi banyak buah dan sayuran serta menjaga berat badan ideal. Jika Anda ingin melakukan konsultasi mengenai kanker prostat, Anda bisa mengunjungi dr. Purindri Maharani Suksesono dari RS EMC Sentul pada hari Senin dan Jumat, pukul 08.00 WIB – 17.00 WIB. Mari senantiasa tingkatkan kualitas hidup untuk mencegah penyakit berbahaya. #LiveExcellently