Darurat Kabut Asap, Simak 5 Cara Atasi ISPA Akibat Karhutla

Tak hanya rokok, penyakit yang menyerang sistem pernapasan Anda dapat pula disebabkan oleh udara yang tidak sehat, dipenuhi polusi dan asap hasil pembakaran. Itu sebabnya, masalah kebakaran hutan di Indonesia yang terjadi akhir-akhir ini meningkatkan jumlah pasien dengan keluhan pada saluran pernapasan mereka. Masyarakat di provinsi Riau dan sekitarnya serta Kalimantan Tengah dan Barat tengah mengeluhkan sulitnya bernapas saat beraktivitas di luar ruangan.

ISPA atau Infeksi Saluran Pernapasan Akut merupakan salah satu penyakit pernapasan yang timbul seiring semakin parahnya kabut asap. ISPA kini semakin mewabah di kalangan masyarakat yang tinggal di sekitar hutan yang terbakar. Misalnya saja masyarakat kota Batam, Kepulauan Riau yang telah menjadi korban karhutla Riau. Asap kebakaran hutan menyebabkan meningkatnya penderita ISPA hingga 100 persen pada bulan September 2019 atau dua kali lipat bila dibandingkan dengan Agustus 2019. 

ISPA merupakan penyakit akibat virus dan bakteri yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, antara lain hidung, sinus, laring, dan faring. Beberapa jenis virus yang menyebabkan ISPA adalah rhinovirus, coronavirus, parainfluenza, dan adenovirus. Virus-virus ini mampu tinggal dan hidup selama berjam-jam di luar tubuh manusia.

Penularan ISPA juga tergolong mudah. Hal sederhana seperti menyentuh hidung, mulut, atau mata Anda setelah melakukan kontak dengan penderita atau menyentuh barang-barang yang dihinggapi virus ISPA dapat membuat Anda terserang penyakit ini. Virus dan bakteri ISPA juga dapat menyebar melalui udara saat penderitanya bersin atau batuk. 

Dari penjelasan tersebut, kabut asap akibat kebakaran hutan sebetulnya bukan penyebab utama timbulnya penyakit ISPA. Namun, asap karhutla bisa mempermudah penyebaran ISPA. Asap dan polusi udara mengandung partikel debu yang berukuran sangat kecil. Partikel debu ini mudah masuk ke dalam saluran pernapasan bahkan jika Anda berada dalam ruangan sekalipun.

Rongga hidung Anda sebetulnya sudah dilengkapi dengan penyaring udara. Penyaring ini dapat mencegah bakteri dan partikel kasar. Namun, asap dapat lolos dari penyaring ini karena partikelnya yang sangat halus dan kecil. Selain itu, udara berasap juga mudah masuk melalui mulut dan tenggorokkan yang juga terhubung dengan paru-paru. Masuknya asap karhutla ke paru-paru membuat sistem pernapasan Anda mudah mengalami alergi, peradangan, dan infeksi. Kondisi radang ini yang memicu produksi sekret berupa lendir atau mukus yang dapat menjadi tempat ideal untuk bakteri dan virus. Itulah sebabnya Anda lebih mudah terserang ISPA di tengah kondisi udara yang buruk akibat kebakaran hutan.

Bagi Anda atau orang terdekat tinggal di wilayah yang terkena dampak karhutla, jangan abaikan gejala-gejala ISPA. Jika Anda mulai mengeluhkan gejala ISPA seperti sulit bernapas akibat hidung tersumbat, batuk kering, sakit tenggorokan, dan demam ringan maka segera ambil langkah penanganan dan konsultasikan ke dokter. Berikut ini adalah langkah yang dapat Anda ambil untuk menangani ISPA akibat asap kebakaran hutan. 

  1. Perbanyak istirahat

Saat terserang penyakit termasuk ISPA, tubuh Anda bekerja keras untuk melawan virus dan bakteri. Untuk itu, agar tubuh dapat segera pulih, Anda sebaiknya menghindari aktivitas yang berat. Anda dapat memperbanyak istirahat dan tidur. Selain itu, sebisa mungkin kurangilah berkegiatan di luar ruangan agar infeksi atau radang pada sistem pernapasan Anda tidak semakin parah.

  1. Melembapkan udara

Udara yang memiliki kelembapan ideal dapat membantu Anda bernapas lebih nyaman. Bila Anda mengalami gejala ISPA berupa sakit tenggorokan dan hidung mampet, alat pelembap udara dapat menjadi pertolongan agar Anda bisa bernapas lebih lega. Pelembap udara juga mencegah radang Anda semakin parah. Perlu diingat, radang menghasilkan lendir yang disukai virus dan bakteri ISPA.

  1. Minum air putih

Selain mencegah dehidrasi, banyak minum air putih berfungsi melembapkan hidung dan membran sinus. Dengan demikian Anda dapat bernapas lebih lega.

  1. Menjaga pola makan

Jika Anda terserang ISPA, biasanya tubuh menjadi lemas. Agar tubuh Anda memiliki cukup energi untuk melawan virus dan bakteri penyebab ISPA, Anda perlu makan makanan yang bergizi. Meski Anda tidak memiliki nafsu makan dan bahkan tubuh tidak merasakan lapar, Anda harus tetap menjaga pola makan teratur agar cepat kembali pulih. Pilihlah makanan yang sehat. Untuk mengurangi risiko terserang penyakit lainnya, Anda dapat mengonsumsi makanan rumahan yang terjaga kebersihannya.

  1. Mengonsumsi obat

Beberapa jenis obat yang berfungsi membantu proses pemulihan ISPA adalah dekongestan dan ibuprofen atau parasetamol. Dekongestan dapat meringankan gejala hidung tersumbat. Sementara itu, ibuprofen atau parasetamol bisa meringankan nyeri dan demam akibat ISPA. Bila Anda ingin mengonsumsi obat herbal untuk meringankan gejala. Jangan lupa untuk mengonsumsi obat menurut dosis yang disarankan.

Jika ISPA tak kunjung sembuh, segera kunjungi dokter dan rumah sakit untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. Jangan lupa juga untuk menggunakan masker yang dapat mencegah masuknya partikel asap ke dalam tubuh. Selain itu, yuk dukung aksi untuk memulihkan kembali hutan yang terbakar agar alam kita dapat kembali pulih. #LiveExcellently