Dari Faktor Risiko Hingga Penanganan, Hal yang Perlu Anda Tahu Seputar Batu Empedu

Batu empedu mungkin terdengar familiar di telinga Anda. Hal ini tidaklah mengherankan mengingat dewasa ini banyak orang yang mengidap batu empedu. Pola hidup dan kualitas asupan yang kurang baik dinilai menjadi salah satu faktornya, padahal masih banyak hal lain yang dapat memicu terbentuknya batu empedu selain kedua faktor ini yang perlu Anda ketahui dan perhatikan untuk menghindari gangguan yang satu ini.

Apa itu batu empedu?

Kandung empedu adalah organ kecil berbentuk buah pir yang terselip di bawah hati Anda. Kandung empedu ini menyimpan empedu yaitu cairan yang membantu tubuh memecah lemak. Batu empedu adalah batu kecil yang terbentuk di dalam kantong empedu dapat berupa bintik-bintik kecil atau menjadi sebesar seluruh kantong empedu. Ada dua jenis utama batu empedu yaitu berupa kolesterol atau pigmen. Tipe batu empedu sangat penting untuk diketahui, karena batu kolesterol dapat lebih mudah diatasi dengan penanganan tanpa pembedahan dibandingkan jenis batu pigmen. Delapan puluh persen kasus batu empedu adalah tipe batu kolesterol, dan sisanya adalah batu pigmen.

Apa saja faktor risiko yang memicu terjadinya batu empedu?

Secara umum setidaknya ada beberapa hal yang menjadi faktor risiko yang dapat memicu terjadinya batu empedu, diantaranya adalah:

  1. Wanita
  2. Berusia 40 tahun keatas
  3. Memiliki riwayat penyakit keluarga dan genetik
  4. Kehamilan
  5. Penggunaan obat-obatan yang mengandung estrogen (seperti pil KB)
  6. Obesitas
  7. Makan makanan tinggi lemak
  8. Makan makanan rendah serat
  9. Terlalu sering puasa atau menghilangkan waktu makan
  10. Jarang sarapan
  11. Penurunan berat badan yang terlalu cepat (termasuk pasien yang menjalani bedah penurunan berat badan)
  12. Kurangnya aktivitas fisik
  13. Diabetes mellitus
  14. Penyakit sickle cell
  15. Sirosis hati berat

Apa saja gejala dari batu empedu?

Pada sebagian besar kasus, batu empedu tidak menimbulkan gejala. Namun bila timbulkan gejala dapat berupa :

  1. Sakit perut, seringkali di sisi kanan tepat di bawah tulang rusuk atau di perut bagian tengah atas atau disebut kolik bilier
  2. Nyeri di bahu bagian belakang atau kanan
  3. Mual dan muntah

Bila Anda memiliki batu empedu dan tidak menimbulkan gejala apapun, kemungkinan tidak memerlukan perawatan. Tetapi bila Anda mulai mengalami keluhan, dibutuhkan penanganan batu empedu. Keluhan dapat hilang timbul, dan kemudian memburuk seiring waktu. Batu empedu dapat menjadi masalah serius apabila mengalami :

  1. Ikterik (kulit dan mata berwarna kuning)
  2. Infeksi kandung empedu
  3. Robekan kandung empedu yang dapat timbulkan kematian
  4. Peradangan pankreas

Bagaimana diagnosis batu empedu?

Ada dua bagian untuk mendiagnosis batu empedu yaitu menentukan apakah ada batu empedu, dan menentukan apakah batu empedu adalah penyebab timbulnya gejala. Batu empedu biasanya ditemukan dengan pemeriksaan menggunakan ultrasound atau CT scan. Belum tentu gejala yang ada merupakan akibat batu empedu, untuk itu Dokter akan merekomendasikan pemeriksaan lain untuk melihat keraguan hubungan antara batu empedu dengan gejala yang timbul tersebut.

Bagaimana penanganan batu empedu?

Ada dua pilihan penanganan batu empedu. Pilihan terbaik tergantung dari kondisi dan pilihan Anda.

  1. Terapi bedah
    Suatu tindakan operasi pengangkatan kandung empedu dan batu empedu disebut sebagai kolesistektomi. Sebagian besar kasus, operasi kolesistektomi dilakukan dengan menggunakan instrumen kecil dan kamera video yang dimasukkan kedalam perut melalui luka sayatan kecil disebut sebagai kolesistektomi laparoskopi.
  2. Terapi non-bedah
    Suatu tindakan menghilangkan batu empedu dengan tetap mempertahankan kandung empedu. Pilihan terapi dapat berupa mengonsumsi obat-obatan atau penggunaan perangkat yang dapat memecah batu empedu. Obat-obatan hanya bekerja pada jenis batu empedu tertentu, dan membutuhkan waktu yang lama, dan batu dapat timbul kembali.

Itulah serba-serbi terkait batu empedu yang perlu Anda ketahui. Mulai dari faktor risiko, gejala, diagnosis, hingga tindakan dan pengobatan yang tepat. Memahami banyak hal tentang batu empedu dapat membantu Anda dan orang-orang yang Anda sayangi untuk menghindari batu empedu atau menemukan pengobatan yang sesuai dengan kebutuhan. Jangan lupa konsultasikan permasalahan empedu Anda pada dokter yang terpercaya. 

Artikel Ini ditulis oleh dr. Tjhang Supardjo, M. Surg, FCCS, Sp.B, FCSI, FInaCS, FICS yang merupakan Spesialis Bedah (Penyakit Hati, Empedu, Limpa dan Pankreas) di OMNI Hospital Alam Sutera.

Keahlian Dr. Tjhang Supardjo, M. Surg, FCCS, Sp.B, FCSI, FInaCS, FICS

  • Menangani penyakit & kanker hati
  • Menangani penyakit & kanker pankreas
  • Menangani penyakit, batu & kanker empedu
  • Menangani penyakit limpa
  • Operasi laparoscopy (teknik minimal invasif)
  • TACE/ TACI/ PTCD/ RFA/ Liver Dialisys
  • Transplantasi hati

Pendidikan Dr. Tjhang Supardjo, M. Surg, FCCS, Sp.B, FCSI, FInaCS, FICS

  • Profesi Dokter, Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti Jakarta
  • Spesialis Bedah umum, Zhejiang University, Hangzhou, China
  • Subspesialisasi Hepatobiliary-Pancreatic Surgery & Liver Transplantation, Zheijiang University, Hangzhou, China
  • Adaptasi Bedah Umum, UNPAD-RSHS Bandung
  • Hepatology Institude, Eastern Hepatobiliary Hospital (EHBH) Shanghai, China
  • Hepatobiliary Interventional Center (TACE, TACI, PTCD, RFA), Zhejiang University, Hangzhou, China
  • Artificial Liver Supporting System (Liver Dialisys) Center, Zhejiang University, Hangzhou, China
  • Living Donor Liver Transplantation, ASAN Medical Center, Seoul, Korea
  • Pancreatic Cancer & Surgery, Kyoto University, Jepang

Info lebih lanjut hubungi Andy : +62 811-1225-277