Bagaimana Peran Akupunktur dalam Gangguan Bipolar?

Gangguan bipolar, atau manik depresi, adalah gangguan mental yang menyebabkan perubahan suasana hati, konsentrasi, tingkat aktivitas, dan kemampuan untuk melakukan aktivitas sehari – hari. Orang dengan gangguan bipolar yang sebelumnya  sangat bahagia, dapat tiba – tiba menjadi sangat sedih dan putus asa.

Perubahan suasana hati yang tiba – tiba ini dapat memengaruhi tidur, energi, aktivitas, perilaku, dan kemampuan berpikir. Gangguan bipolar adalah kondisi seumur hidup, dalam arti dapat kambuh sewaktu – waktu. Namun, gejala dapat dikontrol dengan baik dengan pengobatan dan akupunktur.

Apa saja gejala gangguan bipolar?

Gangguan bipolar memiliki dua tahap: manik (naik) dan depresi (turun). Selama periode manik, pasien tampak sangat gelisah, energik, dan berbicara dengan cepat. Selama periode depresi, pasien tampak sedih, lesu dan kehilangan minat dalam aktivitas sehari – hari.

Pengidap gangguan bipolar yang sedang berada dalam fase manik bisa menunjukkan gejala seperti berikut:

  • Berpikir bisa melakukan banyak hal sekaligus dalam satu waktu.
  • Melakukan hal – hal berisiko, seperti makan dan minum secara berlebihan, menghamburkan uang, atau melakukan hubungan seks yang sembrono.
  • Merasa sangat penting, berbakat, atau kuat.
  • Kehilangan nafsu makan.
  • Berbicara dengan sangat cepat tentang banyak hal berbeda.
  • Merasa seperti pikirannya berpacu.
  • Sangat bersemangat, senang, dan mudah tersinggung atau sensitif.
  • Sangat gelisah.
  • Mengalami penurunan kebutuhan untuk tidur.

Sementara itu, gejala gangguan bipolar fase depresi bisa berupa:

  • Kesulitan tidur, bangun terlalu pagi, atau terlalu banyak tidur.
  • Peningkatan nafsu makan dan penambahan berat badan.
  • Berbicara dengan sangat lambat, merasa tidak ada yang ingin mereka katakan, atau banyak lupa.
  • Tidak berminat untuk melakukan semua aktivitas,
  • Merasa putus asa, tidak berharga, dan muncul pikiran tentang kematian atau bunuh diri.
  • Kesulitan berkonsentrasi atau membuat keputusan.
  • Sangat sedih, hampa, atau khawatir.
  • Sangat gelisah.

Seseorang dengan gangguan bipolar dapat mengalami keadaan normal, antara manik dan depresi. Namun, beberapa orang mengalami transisi tajam dari manik ke depresi, atau dari depresi ke manik. (rapid cycling).

Beberapa pasien mengalami manik dan depresi pada saat yang bersamaan. Misalnya, jika orang tersebut merasa sangat energik dan pada saat yang sama sangat sedih dan putus asa. Gejala ini dinamakan dengan periode campuran (mixed state).

Apa penyebab gangguan bipolar?

Beberapa ahli mengklaim bahwa kondisi tersebut disebabkan oleh ketidakseimbangan neurotransmiter, atau zat yang mengontrol fungsi otak. Faktor – faktor yang diyakini meningkatkan risiko terjadinya gangguan bipolar meliputi:

  • Mengalami stres tingkat tinggi.
  • Pengalaman traumatik.
  • Kecanduan minuman beralkohol atau obat – obatan terlarang.
  • Memiliki riwayat keluarga dekat (saudara kandung atau orangtua) yang mengidap gangguan bipolar.

Bagaimana cara mengobati gangguan bipolar?

Gangguan bipolar adalah penyakit seumur hidup dan gejalanya bisa muncul kapan saja. Perawatan jangka panjang dan berkelanjutan dapat membantu pasien mengelola gejala – gejala ini. Sekarang, ada sejumlah perawatan yang direkomendasikan untuk orang – orang dengan gangguan bipolar:

  • Obat – obatan
  • Psikoterapi
  • Electroconvulsive Therapy (ECT)
  • Transcranial magnetic stimulation (TMS)
  • Akupunktur

Bagaimana peran akupunktur dalam gangguan bipolar?

Akupunktur memiliki manfaat khusus dalam penanganan gangguan bipolar. Sesuai dengan penyebabnya, yaitu ketidakseimbangan neurotransmiter di otak, akupunktur telah terbukti dapat memengaruhi neurotransmiter. Dalam dunia medis, telah banyak penelitian yang membuktikan hal ini. Akupunktur boleh dikombinasi dengan obat – obatan dan terapi lainnya. Hasilnya pun positif, karena dapat mengurangi efek samping obat, mempercepat kemajuan pasien, mengurangi kemungkinan ketergantungan obat, dan sebagainya. Untuk mendapatkan hasil yang optimal, akupunktur disarankan 2-3 kali per minggu. Hal ini dikarenakan efek akupunktur dapat bertahan 48 – 72 jam setelah terapi.

Selain untuk penanganan gangguan bipolar, akupunktur dapat digunakan untuk mencegah kambuhnya gejala bipolar. Bagi pasien dengan gangguan bipolar, sebelum gejala muncul biasanya sudah ada perasaan tertentu sebagai tanda bahwa akan muncul gejala bipolar. Ini adalah waktu yang penting bagi pasien untuk segera mendapat terapi akupunktur, supaya gejala bipolar tidak muncul. Kalau misalnya muncul pun, gejalanya akan lebih ringan, tidak terlampau berat, dan masih dapat dikontrol. Pastikan yang melakukan akupunktur adalah dokter spesialis akupunktur yang profesional dan berpengalaman supaya terapi akupunktur efektif dan aman.

Artikel ditulis oleh dr. Freddy Julianto, Sp.Ak, MM (Spesialis Akupunktur RS EMC Pulomas).