Aritmia, Gangguan Irama Jantung yang dapat menyerang Segala Usia

Aritmia adalah jenis penyakit jantung yang umum terjadi. Gangguan pada jantung ini dapat menyerang pria dan wanita segala usia. Aritmia adalah gangguan kesehatan yang terjadi pada irama jantung, yang menyebabkan detak jantung pengidapnya terasa tidak teratur yang bisa, lebih cepat atau lebih lambat. Dari ke tiga hal ini yang paling berakibat fatal adalah detak jantung yang terlalu cepat dan yang terlalu rendah, karena sama sama bisa menimbulkan kematian secara mendadak Kondisi ini bisa terjadi karena impuls elektrik yang berfungsi mengatur detak jantung agar tetap normal, tidak bekerja dengan baik atau mengalami gangguan. Kondisi ini membuat kerja jantung menjadi tidak efektif sehingga dapat mengubah struktur jantung dan akhirnya menimbulkan gagal jantung.

Terkadang banyak orang yang tidak menyadari kondisi aritmia bisa membawa bahaya bagi dirinya sendiri. Gangguan ini sangat berkaitan dengan kondisi kardiovaskular, seperti tekanan darah tinggi, gagal jantung, penyakit katup jantung, dan penyakit arteri koroner. Gangguan irama jantung dapat menimbulkan komplikasi yang membahayakan, seperti stroke dan gagal jantung.

Apakah aritmia bisa sembuh dengan sendirinya? Berdasarkan pernyataan Yansen, sebagian besar kasus aritmia bisa disembuhkan. Keberhasilan ini bisa dilalui melalui obat atau tindakan medis asal bisa diketahui sejak dini. Ada  obat-obatan khusus, yang biasanya disebut sebagai obat anti-aritmia yang digunakan untuk  pengobatan berbagai jenis aritmia Tetapi Penyakit ini dianggap sebagai ancaman yang tidak teridentifikasi, karena dalam beberapa kasus, dokter tidak dapat mendeteksi detak jantung yang tidak teratur selama pemeriksaan. Akibatnya, kondisi aritmia jantung tetap tidak terdiagnosis dan tidak diobati.

Gejala aritmia yang dapat muncul antara lain:

  • Jantung berdetak lebih cepat dari normal (takikardia)
  • Jantung berdetak lebih lambat dari normal (bradikardia) ditandai dengan denyut jantung sangat lemah, yakni kurang dari 60 detak per menit
  • Detak jantung
  • Pusing
  • Pingsan
  • Cepat lelah
  • Sesak napas
  • Nyeri dada

Langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya aritmia, antara lain:

  • Menghindari dan mengurangi stres.
  • Mengonsumsi makanan sehat.
  • Menjaga berat badan ideal.
  • Tidak sembarangan mengonsumsi obat tanpa petunjuk dari dokter, terutama obat batuk dan pilek yang mengandung zat stimulan pemicu jantung berdetak cepat.
  • Membatasi konsumsi minuman beralkohol dan berkafein.
  • Tidak merokok.
  • Berolahraga secara teratur.

Artikel ditulis oleh dr. Hardjo Prawira, Sp.PD-KKV (Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Kardiovaskular RS EMC Grha Kedoya Pulomas).