Buta warna merupakan kondisi dimana seseorang sulit untuk membedakan antara beberapa warna tertentu atau bahkan seluruh warna. Biasanya, hal ini terjadi karena terdapat masalah pada sel di retina mata atau juga disebut Cone cell (sel kerucut) yang berperan untuk mendeteksi warna. Mengapa buta warna dapat terjadi dan apa penyebabnya? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, simak selengkapnya pada artikel berikut.
Apa Penyebab Buta Warna?
Buta warna sering dianggap sebagai ‘bawaan lahir’ atau genetik, karena mayoritas kondisi ini terjadi sejak lahir. Akan tetapi, terdapat beberapa hal yang menyebabkan seseorang mengalami buta warna, seperti:
1. Faktor Keturunan (Genetik)
Faktor genetik yang diwariskan orang tua merupakan penyebab utama terjadinya buta warna. Pria ditemukan lebih banyak mengalami kondisi ini dibandingkan wanita. Hal ini disebabkan karena pria memiliki satu kromosom X dan satu kromosom Y, sehingga mereka lebih rentan mengalami buta warna keturunan.
2. Penyakit Mata Tertentu
Gangguan penglihatan warna dapat disebabkan oleh beberapa kondisi penyakit mata, berikut ini diantaranya:
- Glaukoma: Penyakit yang menyebabkan meningkatnya tekanan dalam mata, akibatnya dapat merusak saraf optik dan mengganggu persepsi warna.
- Degenerasi Makula: Kondisi yang mempengaruhi bagian tengah mata (makula), akibatnya menyebabkan penglihatan pusat menjadi kabur dan buta warna.
- Katarak: Kondisi yang menyebabkan lensa mata keruh dan mengurangi kemampuan mata untuk melihat warna dengan jelas.
3. Cedera Mata
Cedera fisik atau trauma pada mata yang menyebabkan kerusakan retina atau saraf optik dapat berdampak pada gangguan penglihatan warna. Selain itu, penyakit yang mempengaruhi saraf optik, seperti peradangan saraf optik juga dapat menyebabkan buta warna.
4. Penuaan
Seiring bertambahnya usia, retina dan sel-sel kerucut di dalamnya dapat mengalami degenerasi yang berakibat pada penurunan kemampuan seseorang untuk membedakan warna, terutama pada situasi minim cahaya.
5. Penggunaan Obat-obatan Tertentu
Terdapat beberapa jenis obat seperti, obat autoimun, jantung, tekanan darah tinggi, obat gangguan saraf yang memiliki efek samping mempengaruhi kondisi penglihatan hingga dapat menyebabkan buta warna.
6. Paparan Zat Kimia
Paparan zat kimia tertentu dalam jangka waktu panjang juga dapat mempengaruhi kerusakan retina dan menyebabkan gangguan penglihatan warna. Contoh zat kimia tersebut seperti karbon disulfida yang sering digunakan pada industri rayon.
BACA JUGA : Kenali Ragam Gejala Penyakit Mata yang Umum Terjadi!
Kenali Jenis Buta Warna
Kondisi buta warna dibedakan menjadi 3 berdasarkan kemampuan mata dalam melihat warna, yaitu:
1. Buta Warna Merah-Hijau
Berikut ini beberapa tanda yang dialami penderita buta warna merah-hijau:
- Protanopia: Kondisi sel kerucut yang mengenali warna merah tidak berfungsi, sehingga warna merah tampak gelap atau hitam.
- Protanomali: Sel kerucut pada mata mengalami kerusakan yang menyebabkan penderita melihat warna merah tampak pudar atau kekuningan.
- Deuteranopia: Sel kerucut yang peka terhadap warna hijau rusak, sehingga penderita deuteranopia tidak bisa membedakan warna hijau dan merah.
- Deuteranomali: Sel kerucut hijau mengalami kerusakan dan tidak dapat berfungsi, sehingga warna hijau tampak lebih pudar dan sulit dibedakan dari warna merah
2. Buta Warna Biru-Kuning
- Tritanopia: Kondisi ini jarang sekali terjadi yang mana sel kerucut biru tidak berfungsi atau hilang, sehingga seseorang penderita buta warna ini sulit membedakan warna biru dan hijau serta kuning dan merah.
- Tritanomali: Sel kerucut tidak berfungsi sepenuhnya, akibatnya warna biru terlihat lebih pudar dan kuning terlihat abu atau coklat.
3. Buta Warna Total (Monokromasi)
Pada kondisi ini, seseorang tidak dapat melihat warna apapun, berikut ini jenisnya:
- Monokromasi Kerucut: Sel kerucut hanya berfungsi satu, sehingga seseorang hanya bisa melihat satu spektrum warna. Biasanya hanya terlihat abu-abu saja.
- Monokromasi Batang: Kondisi ini juga disebut Achromatopsia yang seluruh sel kerucut tidak berfungsi, akibatnya seseorang hanya bisa melihat dalam warna hitam, abu, dan putih.
Cara Mengatasi
Buta warna merupakan kondisi mata sulit mengenali warna karena faktor keturunan yang hingga saat ini belum ditemukan cara untuk menyembuhkannya. Namun, untuk menghindari risiko buta warna keturunan Anda dapat melakukan konsultasi sebelum merencanakan kehamilan.
Lebih lanjut, beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk menghindari risiko akibat penyakit tertentu, diantaranya:
- Secara rutin melakukan pemeriksaan kesehatan dan mata
- Konsumsi makanan bergizi
- Menjalani gaya hidup sehat dan rutin berolahraga
Jika Anda atau orang terdekat mengalami kesulitan dalam mengenali warna tertentu, sebaiknya segera konsultasikan kepada dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.
Artikel ditulis oleh: dr. Fadjar SN. Soebali, Sp.M (Dokter Spesialis Mata RS EMC Tangerang).