
Pernahkah Anda mengalami batuk yang tak kunjung reda, disertai rasa sesak di dada? Bisa jadi itu tidak hanya flu biasa, tetapi gejala bronkitis. Saat terjadi peradangan pada saluran pernapasan, penyakit ini akan menyerang. Akibatnya, lendir berlebih terbentuk, membuat napas terasa berat dan tidak nyaman.
Bronkitis bisa muncul secara tiba-tiba (akut) atau menetap dalam jangka panjang (kronis), dan mengenali gejala bronkitis sejak awal adalah kunci untuk mencegah komplikasi. Yuk, simak di sini!
Apa Itu Bronkitis?
Bronkitis adalah peradangan pada salah satu atau beberapa bronkus. Bronkus merupakan saluran pernapasan yang menghubungkan trakea dengan paru-paru. Bronkitis dapat disebabkan oleh virus atau bakteri yang menyebabkan gejala seperti batuk berdahak, sesak napas, serta nyeri dada.
Bronkitis dapat terjadi pada siapa saja serta bisa menjadi penyakit yang sangat mengganggu, bahkan dapat menyebabkan sesak napas yang parah. Jika kondisi memburuk dan tidak langsung ditangani, kondisi ini dapat menyebabkan terjadinya pneumonia yang seringkali ditandai dengan sesak napas, demam, rasa nyeri pada dada, dan sebagainya.
Faktor Penyebab Bronkitis yang Perlu Diwaspadai
1. Bronkitis Akut
Bronkitis akut biasanya disebabkan oleh adanya infeksi yang menyerang bronkus. Infeksi tersebut dapat diakibatkan oleh virus yang biasanya menyebabkan infeksi saluran napas bagian atas. Apabila infeksi tersebut menyebar ke bagian bronkus, maka terjadilah bronkitis akut.
Pada umumnya, bronkitis akut dapat berlangsung selama 10-14 hari, namun keluhan batuk dapat berlangsung hingga 3 minggu. Siapa pun dapat terserang penyakit ini, namun brokitis akut lebih berisiko pada anak-anak..
2. Bronkitis Kronis
Bronkitis kronis terjadi karena adanya peradangan pada bronkus pada kurun waktu lama. Hal ini dapat disebabkan oleh paparan asap rokok atau senyawa kimia lain. Umumnya, jenis bronkitis kronik terjadi selama 3 bulan atau terjadi beberapa kali dalam kurun 2 tahun.
Bronkitis kronis termasuk dalam kelompok penyakit paru obstruktif kronis (PPOK). Bronkitis kronis lebih berisiko menyerang orang dewasa berusia 40 tahun ke atas.
Gejala Bronkitis yang Sering Terabaikan
Terdapat beberapa gejala bronkitis yang dapat menandakan ciri-ciri seorang menderita penyakit bronkitis, diantaranya:
- Batuk
Salah satu gejala bronkitis yakni batuk yang dialami oleh penderita bronkitis dapat berupa batuk kering maupun berdahak/berlendir. Jika batuk yang dialami merupakan batuk berdahak, biasanya warna dari lendir yang keluar bisa berwarna bening, putih, kuning, maupun hijau. - Demam dan Menggigil
Gejala bronkitis lainnya juga ditandai dengan terjadinya demam berbeda antara satu individu dengan individu lainnya. Beberapa orang sama sekali tidak merasakan demam, beberapa orang lainnya bisa jadi hanya merasakan demam ringan, namun ada juga yang mengalami demam tinggi. Dalam beberapa orang demam yang terjadi dapat juga disertai oleh rasa menggigil. - Sakit Tenggorokan
Batuk yang terjadi sebagai respon pengeluaran dahak dapat terjadi secara terus menerus hingga menyebabkan rasa sakit pada tenggorokan. - Rasa Sakit Ketika Batuk
Selain itu, gejala bronkitis yang sering dirasakan penderita yaitu batuk dengan frekuensi yang sering untuk mengeluarkan dahak. Hal ini dapat menyebabkan rasa nyeri yang terasa pada bagian dada dan menyebabkan rasa tidak nyaman setiap kali batuk. - Rasa Lelah dan Nyeri pada Tubuh
Gejala yang mungkin muncul secara umum adalah penderita bronkitis akan merasa kelelahan ketika beraktivitas serta merasakan rasa nyeri yang menjalar pada sekujur tubuh.
Cara Mengobati Bronkitis
Cara pengobatan terhadap penyakit bronkitis cukup bervariasi bergantung pada tingkat keparahan peradangan yang ada. Bronkitis akut biasanya dapat hilang tanpa pengobatan dan tidak memiliki efek yang bertahan lama, kecuali pada beberpa individu yang kondisi saluran napasnya sudah mengalami kerusakan sebelumnya.
Apabila peradangan menyebabkan gejala yang tergolong ringan, biasanya dapat membaik sendirinya dalam beberapa minggu atau dapat juga diberikan obat pereda demam dan batuk untuk mengurangi keluhan.
Pada kondisi bronkitis dengan peradangan yang cukup berat, maka pasien disarankan untuk mengonsumsi obat seperti antibiotik, obat untuk mengurangi peradangan, maupun obat untuk melebarkan saluran napas.
Upaya Pencegahan Bronkitis yang Dapat Dilakukan
Untuk mengurangi risiko bronkitis, ada beberapa langkah pencegahan bronkitis yang bisa dilakukan, antara lain:
- Menghentikan kebiasaan merokok dan menjauhi lingkungan dengan asap rokok.
- Melakukan vaksinasi influenza guna mencegah infeksi virus flu yang berpotensi memicu bronkitis.
- Rajin mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir sebagai langkah menjaga kebersihan serta menghindari penularan virus.
- Membatasi paparan polusi udara maupun zat yang dapat mengiritasi saluran pernapasan, terutama di area dengan tingkat pencemaran tinggi.
- Menggunakan masker saat berada di tempat berdebu atau penuh asap.
Kapan Harus ke Dokter?
Lakukan langkah pencegahan bronkitis sejak dini agar tubuh tetap sehat. Walaupun bronkitis ringan biasanya membaik dengan banyak istirahat, cukup cairan, dan pengobatan yang tepat, gejalanya tetap tidak boleh diabaikan. Segera periksakan diri ke dokter jika batuk tidak kunjung reda setelah tiga minggu, dahak berubah menjadi kuning pekat atau bercampur darah, sesak napas semakin berat, atau disertai demam tinggi.
Tindakan medis sedini mungkin membantu meringankan keluhan sekaligus mencegah komplikasi serius seperti pneumonia atau gangguan paru kronis. Jaga kesehatan paru-paru Anda, karena mencegah selalu lebih baik daripada mengobati.
Artikel ditulis oleh dr. Hario Baskoro, Sp.P, Ph.D (Spesialis Paru & Pernapasan RS EMC Pulomas).