Sakit perut bagian bawah sering kali dianggap hal biasa, terutama saat menstruasi. Namun, nyeri di area ini tidak selalu berkaitan dengan siklus bulanan. Bisa saja ada penyebab lain, mulai dari gangguan pencernaan hingga kondisi serius seperti kista ovarium atau endometriosis.
Agar tidak salah mengabaikan, penting bagi wanita untuk mengenali berbagai kemungkinan penyebabnya. Dengan begitu, kamu bisa tahu kapan cukup ditangani sendiri di rumah dan kapan perlu segera periksa ke dokter. Yuk, simak penjelasan lengkapnya di sini!
Mengapa Wanita Alami Sakit Perut Bagian Bawah?
Nyeri pada perut bagian bawah cukup umum dialami banyak wanita, terutama saat menstruasi. Namun, jika rasa sakit terasa lebih parah atau tidak kunjung membaik, bisa jadi ada kondisi lain yang mendasarinya.
Beberapa penyebab yang mungkin adalah endometriosis, yaitu pertumbuhan jaringan rahim di luar tempat seharusnya, atau kista ovarium yang membesar bahkan pecah. Selain itu, nyeri juga bisa terkait dengan organ lain di area perut kiri bawah, seperti usus besar.
Keluhan ini bisa dirasakan mulai dari nyeri ringan hingga tajam yang mengganggu aktivitas. Karena itu, penting untuk segera memeriksakan diri ke dokter agar penyebabnya dapat diketahui lebih pasti dan ditangani dengan tepat.
Mengulik Penyebab Sakit Perut Bagian Bawah pada Wanita
1. Kram Akibat Menstruasi
Nyeri haid (dismenore) merupakan salah satu penyebab umum sakit perut sebelah kiri bawah pada wanita. Rasa sakitnya bisa menjalar hingga ke area punggung dan panggul.
Biasanya, keluhan ini muncul 1–2 hari di awal menstruasi dan mereda setelah siklus haid selesai. Meningkatnya hormon prostaglandin bisa menyebabkan kontraksi pada otot rahim. Akibat kontraksi tersebut, aliran oksigen ke rahim berkurang sehingga menimbulkan kram perut.
2. Sindrom Iritasi Usus Besar (IBS)
Irritable Bowel Syndrome (IBS) merupakan gangguan pencernaan jangka panjang yang sering menimbulkan nyeri atau kram di perut, termasuk bagian kiri bawah. Biasanya, keluhan ini disertai kembung, diare, atau sembelit.
Gejalanya bisa muncul setelah mengonsumsi makanan tertentu, misalnya yang berlemak atau pedas atau saat mengalami stres.
3. Endometriosis
Endometriosis adalah kondisi ketika jaringan yang seharusnya melapisi dinding rahim (endometrium) justru tumbuh di luar rahim, umumnya pada ovarium, saluran tuba, atau jaringan panggul. Pada kasus yang jarang, jaringan ini bisa muncul di luar area panggul.
Kondisi ini kerap menimbulkan nyeri kronis di perut bagian bawah atau punggung, terutama saat menstruasi, bahkan dapat menjalar hingga pinggul atau kaki. Selain rasa sakit, penderita juga bisa mengalami perdarahan berlebihan, perut kembung, gangguan pencernaan, kelelahan, hingga masalah kesuburan.
Gejala yang Mungkin Muncul Saat Perut bagian Bawah Sakit
Beberapa tanda yang perlu diwaspadai ketika mengalami nyeri perut bagian bawah pada wanita antara lain:
- Perut terasa kram hebat.
- Rasa sakit yang muncul saat buang air besar maupun kecil
- Nyeri ketika berhubungan intim.
- Aliran darah menstruasi lebih deras dari biasanya.
- Serta adanya bercak darah setelah haid disertai nyeri yang tak kunjung reda.
Cara Kurangi Rasa Sakit Perut Bagian Bawah
Mengalami sakit perut bagian bawah tentu bisa mengganggu aktivitas sehari-hari. Meski sering kali tidak berbahaya, ada beberapa langkah sederhana yang bisa dilakukan untuk membantu meredakan keluhan ini:
- Kompres Hangat
Tempelkan kompres atau botol berisi air hangat di area yang nyeri. Suhu hangat dapat melancarkan aliran darah, merelaksasi otot, dan membantu mengurangi rasa sakit akibat kram atau ketegangan otot. - Cukupi Asupan Cairan
Minum air putih yang cukup setiap hari, sekitar 8 gelas, dapat mencegah dehidrasi sekaligus membantu melancarkan pencernaan. Hal ini juga bermanfaat bila nyeri terkait sembelit atau infeksi saluran kemih. - Istirahat dengan Posisi Nyaman
Memberi tubuh waktu beristirahat sangat penting. Cobalah berbaring miring dengan lutut ditekuk ke arah dada atau gunakan bantal di bawah lutut untuk mengurangi tekanan pada perut. - Perhatikan Pola Makan
Untuk mencegah semakin parah rasa nyeri, hindari makanan yang berlemak, pedas, atau makanan yang terlalu berta. Pilih makanan ringan dan mudah dicerna, seperti buah, sayur, atau bubur, untuk membantu meringankan kerja pencernaan. - Gunakan Obat Pereda Nyeri Bila Perlu
Jika nyeri cukup mengganggu, obat pereda nyeri seperti paracetamol atau ibuprofen bisa dikonsumsi sesuai aturan. Namun, pastikan penggunaannya tidak berlebihan dan bila ragu sebaiknya konsultasikan dengan dokter.
BACA JUGA: Sakit Perut Sebelah Kiri: Tanda Bahaya atau Sepele? Cari Tahu Penyebab dan Cara Mengatasinya
Penanganan Profesional untuk Keluhan Sakit Perut Kiri
Meskipun sering dianggap sepele, sakit perut sebelah kiri bawah pada wanita bisa menjadi tanda kondisi serius. Gejala di bawah ini perlu untuk diwaspadai dan periksakan ke dokter:
- Nyeri semakin parah atau tidak hilang dalam 24–48 jam, apalagi bila disertai mual, muntah, atau demam.
- Nyeri menjalar ke bagian tubuh lain, misalnya punggung atau pinggang.
- Rasa sakit muncul saat buang air kecil dan buang air besar yang tidak kunjung membaik.
- Saat menstruasi nyeri semakin hebat sampai menghambat aktivitas.
Apabila Anda atau orang terdekat mengalami salah satu kondisi tersebut jangan ragu untuk melakukan pemeriksaan pada dokter. Penanganan medis yang cepat dapat membantu mencegah komplikasi dan memastikan perawatan yang tepat.
Artikel ini ditulis oleh dr. Riyani Marlisa Limoa, Sp.OG (Dokter Spesialis Kebidanan Kandungan RS EMC Grha Kedoya).